Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tomcat Serang Staf SBY  

image-gnews
Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Heru Lelono ternyata punya pengalaman sendiri soal serangga tomcat. Heru menceritakan, dirinya tidak sadar kapan serangga tomcat yang saat ini ramai dibicarakan menyerang dirinya. “Saya tidak tahu kapan kenanya karena saya baru pulang dari Jawa Timur dan Bali,” kata Heru saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Maret 2012.

Saat menyadari serangan tomcat itu, Heru mengatakan sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut atlet peraih emas dalam ajang Sea Games Palembang di Istana Negara, Jakarta. Merasa ada yang aneh dengan wajahnya, Heru kemudian segera memeriksakan diri ke tim medis Istana. “Dari situ saya tahu kena serangan tomcat,” kata Heru.

Heru menceritakan saat itu dirinya segera mendapatkan pengobatan dari dr. Robert, dokter pribadi Presiden SBY. Dr Robert, kata Heru, kemudian segera memberikan suntikan kepadanya untuk mengobati luka tersebut. “Jadi saya disuntik saat di Istana juga,” Heru menambahkan.

Pascaserangan tomcat, Heru mengatakan tidak merasa gatal-gatal layaknya serangan tomcat. Ia mengaku hanya merasa sedikit panas di bagian wajahnya. “Baru setelah di Istana itu muncul garis urat dari pelipis mata ke hidung, lalu ke pipi hingga leher,” Heru menjelaskan. Namun dalam tiga hari, Heru menambahkan, dampak serangan tomcat itu sudah hilang.

Menurut Heru, serangga tomcat di pemukiman penduduk dikarenakan musim angin kencang yang melanda Indonesia bagian selatan akhir-akhir ini. Angin kencang itu membawa tomcat masuk ke rumah penduduk. “Saya duga begitu karena yang terserang di daerah yang pemukimannya dekat dengan persawahan seperti di Bekasi dan Karawang,” ujarnya.

Ia mengatakan serangan tomcat itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tomcat sendiri dinilainya merupakan serangga yang sudah sejak lama muncul, bahkan kehadirannya sangat membantu petani memberantas hama padi. “Tomcat itu sangat tidak luar biasa, jadi masyarakat tidak perlu berlebihan,” ujar Heru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Heru berharap masyarakat tidak perlu panik mendengar serangan tomcat akhir-akhir ini. Media juga diminta Heru tidak melebih-lebihkan pemberitaan soal tomcat agar tidak meresahkan masyarakat. “Tomcat itu disemprot dengan obat nyamut juga ikut mati kok, dan kalau kena, obatnya bukan tak tersedia,” ucap Heru.

Serangan serangga tomcat akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Serangga jenis semut itu diberitakan telah menyerang sejumlah daerah di Surabaya, Jawa Timur. Beberapa waktu lalu, serangan serupa juga dilaporkan muncul di Bekasi, Jawa Barat. Selain faktor cuaca, kehadiran tomcat di pemukiman pendudukan disebabkan semakin berkurangnya habitat hidup mereka, yaitu di daerah persawahan.

DIMAS SIREGAR


Berita terkait
Racun Tomcat Diuji pada Tikus dan Kelinci Gundul 
Pamekasan Sebar Obat Tomcat 
Tomcat itu Tak Menyerang Jika Tak Diganggu
Serangga Tomcat Menyebar hingga Pasuruan 
Obat Nyamuk Bisa Dipakai Berlindung dari Serangan Tomcat
Tomcat itu Tak Menyerang Jika Tak Diganggu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

24 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

39 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Ngengat. Wikipedia.org
Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.


Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Ilustrasi pertanian.
Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.


Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Ilustrasi Hama Ulat. Foto: Kementerian Pertanian
Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.


Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Siput
Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.


5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?


10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

Koloni semut api membentuk rakit, yang bisa mengambang di air. (Wikipedia.org)
10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.


Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian