TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta maaf kepada anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat karena pemerintah kurang kompak. Permintaan maaf ini berawal dari pertanyaan Wakil Ketua Banggar Olly Dondokambey tentang kesepakatan pemerintah dengan Komisi Energi mengenai subsidi listrik. Permintaan ini disampaikan Menteri Agus saat rapat kerja bersama Banggar DPR, hari ini, Sabtu 24 Maret 2012. Rapat juga dihadiri Menteri ESDM Jero Wacik.
Pemerintah dan Komisi Energi menyepakati subsidi listrik Rp 64,9 triliun. Jumlah tersebut di bawah usulan dalam Nota Keuangan APBN Perubahan sebesar Rp 93 triliun. Namun ketika hasil rapat tersebut akan dibawa ke Panitia Kerja Asumsi Banggar, Menteri Agus ngotot subsidi tetap seperti usulan semula. Bahkan Menteri Agus menyebutkan subsidi listrik bisa mencapai Rp 98 triliun jika tidak ada kenaikan tarif listrik.
Ketidakkompakan ini yang diprotes Olly. “Kesepakatan itu membuat mandek rapat panja asumsi, makanya ada rapat hari ini,” katanya kesal. Menurut Olly ketidakkompakan ini membuat rapat berlarut-larut. “Jadi kami bukan tidak ingin APBN-P ini tidak selesai-selesai,” ucapnya.
Menanggapi itu Menteri Agus meminta maaf. “Kami mengajukan minta maaf, jumlah itu tidak cukup,” katanya. Menurut Agus jumlah tersebut belum memasukkan beberapa perhitungan. Namun Agus tidak menyampikan variabel apa saja yang belum dimasukkan dalam jumlah Rp 64,9 triliun itu.
Menteri Agus mengatakan, jika jumlah tersebut dipaksakan, kinerja PLN bakal memburuk. “PLN akan wanprestasi terhadap krediturnya,” ujarnya. Selain itu proyek pembangkit listrik 10 ribu mega watt bakal terbengkalai. Akibatnya 2,5 juta rakyat di daerah terpencil batal menikmati listrik. “Tentu bapak ibu anggota dewan tidak mau, kan,” katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN