Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sibuk Lobi, Rapat DPR tentang BBM dan TDL Molor

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) gencar melobi antar-anggota fraksi karena pro-kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik. Akibatnya, rapat kerja pembahasan subsidi BBM dan listrik molor dari jadwal pukul 10.00 WIB menjadi pukul 11.32.

Sejumlah menteri sudah terlihat duduk menunggu di meja depan ruang sidang sejak pukul 10.45. Perwakilan pemerintah itu adalah Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Politikus Partai Golkar terlihat meninggalkan ruang Badan Anggaran setelah diminta oleh Ketua Badan Anggaran, Melchias Markus Mekeng. Beberapa politikus gaek Golkar yang jarang muncul dalam rapat mendadak datang seperti Bambang Soesatyo. Politikus PDI Perjuangan pun terlihat melakukan hal serupa. Anggota PDI Perjuangan Dolfie O.F. Palit terlihat meninggalkan ruang rapat.

Suara riuh dan tawa menyeruak kala politikus Golkar kembali ke ruang Badan Anggaran. Mereka datang bersama dengan anggota Badan Anggaran sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa. Jhonny Allen Marbun mondar-mandir di dalam ruang Badan Anggaran bersama politikus lainnya.

Politikus Golkar Satya Widya Yudha enggan menyampaikan hasil lobi. Menurut dia partainya tak menyetujui usulan pemerintah mengenai subsidi listrik sebesar Rp 93 triliun. “Kami masih menolak kenaikan tarif listrik,” katanya kepada Tempo, Sabtu 24 Maret 2012.

Satya mengatakan pembengkakan subsidi disebabkan oleh inefeisiensi PLN. “Ini bukan karena harga minyak dunia yang membengkak,” katanya. Subsidi dinilai tak bisa digunakan untuk produksi yang bersifat inefisiensi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Besaran inefisiensi, Satya menuturkan, karena penyewaan genset sebesar Rp 4 triliun dan keterlambatan pembangkit listrik 10 ribu mega watt tahap pertama. “Ini kontribusinya Rp 26 triliun,” katanya.

Partai Golkar tetap pada usulan yang disepakati di Komisi Energi, yaitu subsidi listrik sebesar Rp 64,9 triliun. “Kalau ada tambahan alokasi kami bahas dulu apa faktor penambahannya,” katanya. Adapun subsidi BBM masih mengenai penggunaan kompensasi. “Itu mau dikemanakan,” kata dia singkat.

AKBAR TRI KURNIAWAN | FEBRIYAN

Berita Terpopuler
Bos Mafia Santap Anak Buahnya
Begini Cara Bus Akas Menimbun BBM

Ribut Gara-gara Istri Impor

Bank Dunia Umumkan Tiga Calon Presidennya

Demokrat Persilakan PAN Tinggalkan Foke

Alvin Lie Protes AC Mati Garuda

Kim Kardashian Dilempar Tepung di Karpet Merah

Penyebab Kematian Whitney Houston Diumumkan


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.


Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ilustrasi SPBU Pertamina. TEMPO/Subekti
Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.


Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Petugas meletakkan jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk layanan pesan antar BBM Pertamina di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Warga dapat mencoba layanan pesan antar BBM dan LPG ini lewat call center 135. ANTARA/M Risyal Hidayat
Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.


Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Polisi anti huru hara mencoba membubarkan pendemo di jalan raya terhadap kenaikan harga gas di Teheran, Iran 16 November 2019. [Nazanin Tabatabaee / WANA via REUTERS]
Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.


Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Direktur Shell Retail yang baru Waqar Siddiqui di acara Shell Apreciation Day pada Selasa 24 September 2019. Dok Shell.
Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru


Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Tim operasi khusus Bakamla RI dengan Kapal patroli KN Bintang Laut-401 berhasil mengamankan satu kapal timah yang diduga melakukan kegiatan isap pasir timah tanpa dilengkapi dokumen. (sumber: Bakamla)
Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.


Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.


Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Petugas melakukan uji kendaraan bermuatan Pertamax dan Pertamax Dex di rest area tol Cipali KM 102, Jawa Barat, Rabu, 6 Juni 2018. Unit motoris satgas BBM ini memiliki kapasitas angkut hingga 50 liter. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.


Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Konferensi pers Posko Nasional ESDM untuk persiapan mudik lebaran 2018 di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Senin, 4 Juni 2018. Sumber: BPH Migas
Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.


2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

SPBKB AKR. Akr.co.id
2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).