TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memberi perpanjangan waktu bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menyelesaikan dualisme kompetisi, Liga Prima Indonesia (LPI) dan Liga Super Indonesia (LSI). PSSI pun bergerak cepat dengan mengundang kembali klub-klub LSI untuk duduk bareng pekan depan.
"Rencananya, Kamis pekan depan, kita akan undang lagi klub-klub LSI untuk urun rembug lagi. Kita akan tanya apa maunya mereka agar dualisme kompetisi ini bisa segera selesai," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong kepada Tempo, Ahad, 25 Maret 2012.
PSSI pada 14 Maret 2012 mengundang klub-klub Liga Super untuk membahas rekonsiliasi. Namun, dari 13 klub yang diundang, hanya Persib Bandung yang hadir. Pertemuan yang berlangsung di hotel Crowne Plaza itu pun berakhir tanpa hasil.
Dalam pertemuan itu, PSSI menawarkan lima skema penyelesaian dualisme kompetisi, antara lain kompetisi harus tetap sesuai regulasi FIFA, melebur LSI dan LPI, dan pengelola kompetisi dirundingkan bersama.
Limbong mengatakan, dalam pertemuan nanti, PSSI tetap akan menawarkan lima skema tersebut. Kongres PSSI di Palangkaraya, kata dia, juga telah menyepakati LSI sebagai kompetisi resmi. "Jadi sekarang bolanya ada di klub-klub itu," kata Limbong.
Ia berharap klub-klub LSI akan memenuhi undangan tersebut agar dualisme bisa segera diakhiri. Perpanjangan waktu penyelesaian dualisme yang diberikan AFC, kata Limbong, "Harus segera dimanfaatkan."
Jika dalam pertemuan nanti klub-klub LSI tak lagi datang, Limbong menambahkan, maka PSSI akan segera memberi laporan ke AFC dan FIFA. "Sehingga kalau nanti ada sanksi, jangan salahkan PSSI, salah mereka yang tidak mau berunding," katanya.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberi batas waktu kepada PSSI untuk mengakhiri dualisme kompetisi 20 Maret 2012. Namun, hingga tenggat lewat, kompetisi tetap terbelah dua.
AFC kemudian memberi tambahan waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun AFC tak menyebutkan kapan perpanjangan waktu ini akan kedaluwarsa.
DWI RIYANTO AGUSTIAR