Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat UGM Tak Yakin Yogya Pisah dari NKRI  

image-gnews
TEMPO/Arif Wibowo
TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali munculnya wacana Yogyakarta akan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia memunculkan pertanyaan apakah Yogya memang akan bertindak sejauh itu.

Pengamat politik asal Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menyangsikan hal itu akan terjadi. Kalaupun ada potensi, kemungkinannya juga kecil. "Saya rasa tidak akan sampai sejauh itu," kata Ari, Senin, 26 Maret 2012.

Menurut Ari, wacana pemisahan diri itu muncul lagi tak lebih sebagai ekspresi ketidakpuasan rakyat  Yogya atas kerja pemerintah yang tidak kunjung mengurus RUU Keistimewaan. Padahal, masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Yogyakarta tinggal tujuh bulan lagi alias berakhir Oktober 2012.

"Masyarakat merasa nasib mereka dibuat menggantung, tidak jelas akan bagaimana nantinya. Tapi saya sangsi akan sampai mendorong Yogya memisahkan diri," kata dia.

Ari mengatakan, skenario besar yang lebih mungkin terjadi dibanding upaya pemisahan diri adalah aksi civil disobedience atau pembangkangan politik. Masyarakat memutuskan untuk mogok kerja sehingga mengganggu jalannya pemerintahan.

Namun, ditambahkan oleh Ari, kalau masyarakat hendak melakukan pembangkangan, sebaiknya dilakukan seserius mungkin. Sebab, pembangkangan yang setengah hati tidak akan membawa dampak besar ataupun mendorong pemerintah segera mengurus status keistimewaan Yogya. "Jangan main-main soal civil disobedience. Itu alat yang bisa membuat proses pemerintahan terhambat," ujar Ari.

Ketika ditanyakan adakah hal yang akan mendorong pemerintah untuk mempertahankan Yogya, Ari mengatakan, "Unsur historis antara Yogya dengan berdirinya Indonesia."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ari, Yogya, terlibat besar dalam pembentukan NKRI. Sebaliknya, NKRI secara de facto ditopang Yogya. Oleh karena itu, ia merasa optimistis pemerintah akan mengurus status keistimewaan Yogya.

Ahad lalu, 25 Maret 2012, ribuan warga Yogyakarta yang berpakaian adat meneriakkan wacana Yogya siap pisah dari NKRI. Hal itu diteriakkan ketika ribuan warga tersebut tengah mengikuti "Apel Siaga Rakyat Yogyakarta Pro-Penetapan" di Alun-alun Sewandanan Puro Pakualaman, Yogyakarta.

Menurut adik kandung Gubernur DIY Sultan HB X, GBPH Joyokusumo, ada keinginan dari rakyat untuk memisahkan diri apabila RUU Keistimewaan tak segara diurus. Ia merasa Yogya siap saja apabila memang akan memisahkan diri. “Dulu, sebelum ada republik ini, Yogyakarta kan juga berdiri sendiri,” kata Joyo. Ia mengatakan Yogya bisa hidup dari sektor pariwisata, pendidikan, dan pertambangan pasir besi.

ISTMAN MP

Berita terkait
Keraton Yogya Siap Berpisah Dengan Indonesia
Pasukan Berani Mati Dukung Sultan Yogya
Amien Rais Usul Referendum untuk Yogyakarta
Sultan Bingung dengan Usulan Baru Pemerintah
Sidang Rakyat Digelar, Malioboro Nyaris Lumpuh
Jalan Keluar bagi DIY?
Presiden SBY dan Pidato Yogyakarta
Pemakzulan Sultan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

9 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

14 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

16 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

30 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

31 hari lalu

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

43 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

44 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

44 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.


Sederet Fakta Jokowi Temui Sultan HB X: Pertemuan Tertutup hingga Respons Ganjar

59 hari lalu

Presiden Jokowi meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta usai melakukan pertemuan tertutup dengan Raja Keraton Sultan HB X. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sederet Fakta Jokowi Temui Sultan HB X: Pertemuan Tertutup hingga Respons Ganjar

Presiden Jokowi menemui Sultan HB X. Pertemuan digelar secara tertutup. Apa kata capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo soal pertemuan itu?


Jokowi Temui Sultan HB X, Jubir Keraton Minta Tak Dinarasikan yang Tidak-tidak

28 Januari 2024

Presiden Jokowi meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta usai melakukan pertemuan tertutup dengan Raja Keraton Sultan HB X. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jokowi Temui Sultan HB X, Jubir Keraton Minta Tak Dinarasikan yang Tidak-tidak

Pertemuan Jokowi dan Sultan HB X selama satu jam itu berlangsung tertutup.