TEMPO.CO , Seattle - Istri tentara Amerika Serikat yang dituduh membunuhi 17 warga desa di Afganistan membela suaminya dalam wawancara yang disiarkan langsung di NBC. Ia menyatakan tuduhan pembunuhan yang dialamatkan kepada suaminya "tak dapat dipercaya".
Karilyn Bales mengatakan kepada penyiar Matt Lauer bahwa suaminya, Sersan Robert Bales, adalah "sangat gagah, sangat berani".
Ia mengatakan suaminya bergabung dengan Angkatan Darat setelah serangan teror 11 September 2001. Alasannya, "Ia ingin melindungi keluarga, teman, dan negaranya. Ia ingin melakukan apa yang menjadi bagiannya."
Karilyn mengaku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan suaminya, membunuh sembilan anak-anak dan delapan orang dewasa warga sipil Afganistan. "Dia mengasihi anak-anak," katanya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia ... dia mencintai anak-anak, dan ia tidak akan melakukan itu," katanya terbata-bata.
Bales resmi didakwa pada Jumat pekan lalu dengan 17 tuduhan pembunuhan terencana dan kejahatan lainnya.
Investigator AS mengatakan tindakan Bales dilakukan dalam dua episode. Setelah melakukan pembunuhan pertama, ia kembali ke markas untuk kemudian menyelinap lagi dan melakukan pembunuhan kedua.
Karilyn menyatakan sudah dua kali berbicara dengan suaminya sejak Bales tiba di AS. Kini pria 38 tahun itu ditahan di sebuah penjara militer AS di Fort Leavenworth, Kansas.
TRIP B | AP