TEMPO.CO, Barcelona - Joan Laporta adalah sosok penting yang mendatangkan Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2009 lalu. Mantan Presiden Barca ini menyatakan menyesal mendatangkan Ibrahimovic ke Camp Nou.
"Mendapatkan tanda tangan Ibrahimovic adalah sebuah kesalahan," ujar Laporta, Senin 26 Maret 2012. "Karena tidak sesuai dengan filosofi kami: melangkah bersama generasi muda."
Ibrahimovic, kata Laporta, tak dapat menyatu dengan permainan tim Blaugrana. "Karena ada tekanan yang besar," ujarnya. “Tapi sepak bola adalah permainan kolektif. Dan, Barcelona adalah klub yang menjunjung tinggi solidaritas dalam kolektivitas permainan.”
Barca merogoh kocek sebesar Rp 685 miliar ditambah dengan Samuel Eto’o demi mendapatkan Ibrahimovic, 32 tahun. Di musim perdananya bersama Barca, Ibrakadabra, sebutan Ibrahimovic, tampil cemerlang dengan mencetak 21 gol dan 13 assist dalam 45 pertandingan.
Namun di musim 2010/2011 Ibra dipinjamkan ke AC Milan. Pasalnya pelatih Barca Josep "Pep" Guardiola lebih memilih David Villa, yang baru didatangkan dari Valencia, untuk mengisi satu pos di lini depan Blaugrana. Selama masa peminjaman, Ibrahimovic bermain apik.
Kapten tim nasional Swedia itu membela Milan dalam 41 laga dengan mencetak 21 gol dan 13 assist. Ia juga berhasil membawa Il Diavollo Rosso menjuarai Liga Seri A Italia di musim yang sama. Berkat penampilan impresifnya, pihak Milan membeli Ibrahimovic dari Barca di musim 2011/2012.
TRIBAL FOOTBALL | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terpopuler:
Gaet Ronaldo, Chelsea Rombak Lini Depan
'Villas-Boas' Baru di Inter Milan
Laga MU-Fulham Diwarnai Aksi Kontroversial Wasit
Inter Milan Resmi Pecat Ranieri
Ferguson Optimistis MU Juarai Liga Inggris