TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) siap mendatangi klub-klub Liga Super Indonesia (LSI) untuk menjajakan tawaran rekonsiliasi jika klub-klub itu tak hadir dalam pertemuan kedua yang akan digelar Kamis, 29 Maret 2012.
"Kemarin datang satu (Persib bandung), alhamdulillah. Besok mungkin datang tiga ya alhamdulillah. Kami akan datang door to door. Ini semua demi kebaikan kita semua.," kata Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI, Bernhard Limbong, di Kantor PSSI, Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 27 Maret 2012.
Sehari sebelumnya, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, M. Farhan, memberi saran kepada Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, agar mendatangi klub-klub yang bermain di kompetisi LSI sebagai upaya rekonsiliasi. "Lebih baik PSSI (Djohar Arifin) itu datangi saja langsung ke klub-klub LSI untuk rekonsiliasi," kata Farhan Senin lalu.
PSSI pada 14 Maret 2012 mengundang klub-klub LSI untuk membahas rekonsiliasi. Namun, dari 12 klub yang diundang, hanya Persib Bandung yang hadir. Pertemuan yang berlangsung di Hotel Crowne Plaza itu pun berakhir tanpa hasil.
Pada pertemuan itu PSSI menawarkan lima skema penyelesaian dualisme kompetisi, antara lain kompetisi harus tetap sesuai regulasi FIFA, melebur LSI dan LPI, dan pengelola kompetisi dirundingkan bersama. "Mari kita duduk bareng," kata Limbong.
Lima skema itu akan kembali ditawarkan PSSI dalam pertemuan kedua dengan klub-klub LSI besok. Limbong berharap klub-klub LSI hadir, sehingga proses urun rembug bisa segera dimulai. "Ini semua demi kebaikan kita. Mari kita duduk bareng. PSSi telah mengakui LSI, tidak ada lagi alasan untuk tidak bersatu," katanya.
Limbong mengatakan, PSSI dan klub-klub LSI harus berhenti mencari kambing hitam dan saling menyalahkan. Sebaliknya, kedua pihak harus memanfaatkan tambahan waktu yang diberikan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menyelesaikan dualisme kompetisi. "Kita didiberi waktu tambahan," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR