TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Gama Techno, perusahaan penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) milik Universitas Gadjah Mada, tengah mempersiapkan teknologi sistem pembayaran dengan uang elektronik (e-money) untuk Transjogja. Muhamad Aditya, Direktur perusahaan itu, mengatakan fasilitas terbaru Transjogja ini memanfaatkan kerjasama dengan empat bank nasional penyedia layanan e-money yaitu BNI, BCA, Bank Mandiri dan BRI. “Selain Transjogja, Batik Solo Trans juga pakai,” ujar Aditya kepada wartawan di University Club (UC) UGM, Rabu 28 Maret 2012.
Kata Aditya, penggarapan layanan ini tak banyak kesulitan teknis. Hambatan ada pada penyesuaian bentuk layanan dengan keragaman regulasi perbankan di Indonesia. Misalnya, saat ini terdapat enam bank penyedia layanan e-money. Tapi, layanan e-money di BNI, BCA, BRI, Bank Mandiri, Bank Mega, dan Bank DKI, itu tak memiliki standar aturan yang sama. “Kami intensif berkomunikasi dengan Bank Indonesia untuk minta adanya satu standar layanan e-money,” ujar Aditya.
Dia mengatakan fasilitas terbaru Transjogja, yang segera akan diresmikan oleh Kementerian Perhubungan tersebut, merupakan contoh fokus terbaru perusahananya. Kata Aditya, PT Gama Techno memberi perhatian besar pada perkembangan penggunaan sistem layanan e-money. Makanya, pada 2012 perusahaan ini membentuk anak perusahaan bernama PT Aino System Integration yang khusus menggarap kebutuhan pasar TIK tanah air pada sistem integrasi layanan e-money.
Hastono Bayu, Direktur PT Aino System Integration menambahkan peluang bisnis untuk jasa penyedia teknologi sistem pembayaran e-money terbuka lebar di sektor pelayanan publik milik pemerintah. Kata dia sistem ini menciptakan penghematan terutama di sektor kebutuhan massal seperti transportasi. Sementara penyedianya, dia melanjutkan, mayoritas perusahaan asing yang mematok harga mahal. ”Maklum, 80 persen pasar layanan TIK Indonesia masih didominasi perusahaan asing,” ujar dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM