Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Dahlan Tidur di Lantai Rumah Mbah Hadi  

image-gnews
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di Gedung Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/03/2012). TEMPO/Suryo Wibowo
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di Gedung Koesnadi Hardjosoemantri, Universitas Gadjah Mada, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis (29/03/2012). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tindakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menginap di rumah petani tidak hanya sekali. Terakhir, ia menginap di rumah Hadi Sumarto, petani di Dusun Seworan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Rabu, 28 Maret 2012. Bahkan ia tidur di atas lantai bersama-sama.

"Saya ingin tahu betul sesungguhnya petani. Ini dalam rangka program pro-beras. Nanti saat panen ke sini (Kulon Progo) lagi," kata Dahlan di Universitas Gadjah Mada, Kamis, 29 Maret 2012.

Sebelumnya, Dahlan juga pernah menginap di rumah petani di Dusun Karangrejo, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah, pertengahan Maret lalu, dalam rangka meninjau program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang dikelola sejumlah BUMN.

Dahlan mengatakan program pro-beras bertujuan meningkatkan produktivitas petani dalam menanam padi. “Negara harus pro-beras, pro-demokrasi. Tanpa beras, tidak jalan,” ujarnya.

Ia mengisahkan petani yang ia datangi itu hanya mempunyai seperlima hektare sawah. Petani itu mau mengikuti program yang dicanangkannya, yaitu sawah petani diserahkan ke BUMN untuk dikelola. Mulai dari bibit, pupuk, hingga perawatan dari hama.

Hitungannya, BUMN hanya mengambil 5 ton hasil panen per hektare. Sisanya untuk petani. Petani tetap menggarap sawah itu. Jika ada lebihnya karena dioptimalkan, maka sisanya semuanya untuk petani.

"Saya tidak mau bicara sekarang, tetapi lihat hasilnya dulu. Kenyataan yang akan bilang atau sing dadi nyatane," kata dia.

Menurut Bambang Tri Budi, Kepala Dinas Pertanian Kulon Progo, Dahlan menginap di rumah Hadi Sumarto, seorang petani. Lalu, pada keesokan harinya, diawali salat subuh bersama masyarakat, Dahlan berjalan di sawah memantau aktivitas petani dan mewawancarai petani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekaligus sosialisasi dan memberi motivasi gerakan peningkatan produksi padi berbasis korporasi atau Pak Dahlan sebut pro-beras," kata dia.

Setelah itu, Dahlan memantau gudang Badan Urusan Logistik. Dalam program pro-beras ini, petani dapat pinjaman uang untuk membeli bibit, pupuk, dan obat dengan pola yarnen (bayar setelah panen).

Bambang mengatakan, di Kulon Progo, Dahlan mengawali pada kelompok tani Sidodadi dan Ngudi Makmur Seworan Triharjo seluas 20 hektare. Lahan ini menjadi pilot percontohan pro-beras dan akan dikembangkan lebih luas lagi ke depan.

BUMN yang menangani pro-beras adalah PT Sang Hyang Seri. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan ketersediaan dan ketahanan pangan. Dahlan berpesan petani harus selalu melaksanakan usaha tani dengan tekun, menggunakan teknologi yang baik, bibit unggul, pupuk berimbang, dan pengendalian hama.

"Paket pinjaman per hektare Rp 12 juta untuk benih, pupuk, obat, dan tenaga kerja," kata Bambang.

MUH SYAIFULLAH

Berita lain:
Serba-serbi Dahlan Iskan
Santap Soto Bareng, Dahlan Habis 2 Mangkok

Trik Dahlan Iskan Atasi Kemacetan

Dahlan Iskan Kritik BUMN Boros

Dahlan Iskan: Wirausaha 5 Tahun = 50 SKS

Dahlan Bisa Capek Pakai Sepatu
Dahlan : Kalau Fee-nya Besar, Akan Saya Tagih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

1 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

4 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

14 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

25 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.


Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

31 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Hadi Tjahjanto (keenam kiri) berdialog dengan warga saat menyerahkan sertifikat tanah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 12 Oktober 2023. Sebanyak 405 sertifikat tanah dibagikan kepada warga secara gratis pada proses redistribusi tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Maloya yang telah ditetapkan menjadi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto menyerahkan 205 sertifikat tanah hasil program Konsolidasi Tanah Non Pertanian.


Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

32 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

Seretnya produksi beras diduga akibat kebijakan regulator yang condong mengutamakan ekstensifikasi lahan pertanian, misalnya food estate.


Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

49 hari lalu

Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

10 tahun memimpin Kabupaten Tapanuli Utara, Nikson Nababan, fokus membangun infrastruktur, pertanian, pendidikan dan kesehatan. Perekonomian tumbuh positif meski di masa pandemi Covid-19.


BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

56 hari lalu

BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

BRI bersama Yayasan Bakau Manfaat Universal meluncurkan program BRI Menanam Grow & Green.


Mahfud MD Kritik Food Estate, Ini 5 Lokasi dan Kendalanya

57 hari lalu

Petani menanam bibit singkong di areal lumbung pangan nasional 'food estate' di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Sabtu, 6 Maret 2021. Anggaran tersebut untuk mendukung program pengembangan
Mahfud MD Kritik Food Estate, Ini 5 Lokasi dan Kendalanya

Mahfud Md menyebut food estate adalah proyek gagal. Di mana saja lokasi proyek tersebut dan apa saja faktor kegagalannya?


Gibran Mau Libatkan Generasi Muda Lewat Smart Farming, Ini Strateginya

57 hari lalu

Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar saat mengikuti debat Cawapres ke empat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat kali ini bertema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Gibran Mau Libatkan Generasi Muda Lewat Smart Farming, Ini Strateginya

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka ingin melibatkan generasi muda dalam sektor pertanian dengan smart farming. Bagaimana strateginya?