TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APBT) yang menghubungkan Jakarta-Bekasi resmi dioperasikan kemarin. Rute bus dimulai dari Terminal Pulogadung dan berakhir di Terminal Bekasi serta sebaliknya.
Tempo menjajal jalur tersebut dan berangkat dari halte depan Pool Hiba Utama, Cakung, Jakarta Timur, bersama rombongan Gubernur DKI, pelaksana tugas Wali Kota Bekasi, dan pejabat pemerintah lainnya. Sekitar 45 menit kemudian, bus bercat biru yang mampu menampung 85 penumpang itu berhenti di Terminal Bekasi.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengakui, catatan waktu 45 menit itu dicapai karena bus dikawal polisi. Idealnya, waktu tempuh bus sekali jalan dari Terminal Pulogadung ke Terminal Bekasi sejauh 20 kilometer adalah 1 jam 15 menit. “Rencana headway (masa tunggu) bus 10 menit dan kecepatan rata-rata bus 16 kilometer per jam,” kata dia.
Rute yang ditempuh adalah Terminal Pulogadung-Jalan Raya Bekasi-masuk Tol Cakung-Tol JORR-Tol Cikampek-keluar Tol Bekasi Barat-Jalan Cut Mutia-Terminal Bekasi. Bus akan menghampiri lima halte, yaitu Terminal Bekasi, Kementerian Sosial, Bekasi Trade Center, depan Pool Hiba Utama, dan Bank Mandiri Cakung (seberang Pool Hiba Utama).
Budi, warga Kota Bekasi, termasuk yang antusias menyambut pengoperasian perpanjangan layanan busway itu. Menurut dia, perjalanan dengan angkutan kota yang ada di trayek yang sama bisa makan waktu berkali-kali lipat.
Bukan cuma sekadar jalur yang macet, Budi mengatakan, “Angkot suka ngetem dan berhenti-berhenti.”
Kesaksian yang sama disampaikan warga Kota Bekasi lainnya. “Kalau naik angkot, bisa lama,” kata Dewi, pegawai swasta.
Pristono mengatakan, jumlah perjalanan yang dapat diakomodasi angkutan perbatasan terintegrasi busway ini adalah 17.340 penumpang per hari untuk dua arah. Angka ini mencakup 4,09 persen total perjalanan komuter per hari yang terjadi di Jakarta-Bekasi.
"Kami harap sebagian pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi beralih menggunakan APTB," ia berujar. Ia memprediksi, 10,57 persen atau 13.016 perjalanan per hari akan beralih memakai APTB. Jumlah mobil di jalan bisa dikurangi sebanyak kira-kira 6.508 mobil dan pengguna sepeda motor berkurang 4.324 perjalanan per hari.
Ia menuturkan, bus beroperasi setiap hari mulai pukul 5 pagi sampai pukul 22.00. Biaya perjalanan Rp 9.500 per orang; mencakup tarif busway normal Rp 3.500 per orang dan tarif angkutan perbatasan Rp 6.000 per orang.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meyakini APBT dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota. "Semua moda transportasi harus terintegrasi. Ini angkutan massal yang akan jadi andalan," kata dia saat peresmian di Pool Hiba Utama.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Rahmat Efendi bereaksi positif atas pengoperasian APTB. "Transportasi tidak mengenal batas wilayah. Kami menyambut gembira dan mengucapkan selamat atas terselenggaranya APTB," kata dia. Menurut dia, sekitar 60 persen dari jumlah penduduk Bekasi yang mencapai 2,4 juta jiwa beraktivitas di Jakarta.
Ditambahkan Udar, ada 423 ribu perjalanan per hari Jakarta-Bekasi dan sebaliknya pada 2010. Jumlah ini naik nyaris dua kali lipat dari jumlah perjalanan di antara dua kota itu pada 2002 yang hanya 262 ribu perjalanan per hari.
Menurut dia, sebanyak 51 persen dari jumlah itu menggunakan sepeda motor, yaitu 216.153 perjalanan per hari. Di urutan kedua, 29 persen atau 123.093 perjalanan, menggunakan mobil pribadi. Disusul pengguna angkutan umum atau bus, 16 persen atau 68.949 perjalanan per hari. Kemudian pengguna kereta api, yang hanya 3 persen atau 13.113 perjalanan per hari. Sisanya, menggunakan alat transportasi lain, yakni sebanyak 0,40 persen atau 1.692 perjalanan per hari.
ATMI PERTIWI | MARTHA W SILABAN