TEMPO.CO, Texas - Clayton Osbon, 49 tahun, pilot JetBlue yang berperangai aneh selama penerbangan, akan diajukan ke pengadilan. Ia didakwa mengganggu kru penerbangan setelah krisis udara yang menyebabkan pesawat melakukan pendaratan darurat di Texas. Insiden berlangsung kemarin.
Pengaduan kriminal federal mengungkapkan rincian tentang insiden ketika Osbon, seperti digambarkan penumpang dan sesama awak, nyaris mencelakakan mereka. Ia disebut berperilaku tak menentu, aneh, dan mengganggu.
Pihak maskapai mengatakan hari ini penahanan Osbon ditangguhkan sambil menunggu hasil penyelidikan dan menerima perawatan medis. Jika terbukti bersalah, Osbon akan menghadapi 20 tahun maksimum penjara dan denda US$ 250 ribu. Kantor jaksa AS memiliki 30 hari untuk mempresentasikan hal tersebut kepada dewan juri untuk dakwaannya.
Dalam surat pernyataan dua halaman yang mendukung surat perintah penangkapan, agen khusus FBI, John Whitworth, menyatakan Osbon melewatkan briefing kru untuk penerbangan bernomor 191, yang berangkat pukul 07.28, Selasa, dari Bandara Kennedy, New York, ke Las Vegas.
"Awalnya, dia tidak menunjukkan perilaku aneh," kata Whitworth dalam pernyataan tertulis, yang menggambarkan perilaku Osbon menjadi lebih tidak menentu saat penerbangan berlanjut.
Saat pesawat itu lepas landas, Osbon mengatakan sesuatu kepada kopilot bahwa ada seseorang yang sedang mengevaluasinya. Namun ia tak yakin dengan ucapannya.
Osbon berbicara tentang gerejanya dan perlu untuk "fokus", kemudian meminta perwira pertama untuk mengambil alih kontrol dan radio. Osbon berkata, "Hal yang tidak penting," katanya sebelum berbicara tentang dosa-dosa di Las Vegas. Pada satu titik dia berkata, "Kita tidak akan ke Vegas."
Setelah 3,5 jam dari lima jam penerbangan yang direncanakan, pilot itu meninggalkan kokpit untuk ke kamar kecil, tetapi ia gagal mengikuti protokol keamanan, dan hal ini mengkhawatirkan para kru. Ia kemudian menggedor pintu kamar kecil dan mengatakan kepada penumpang wanita di dalamnya bahwa dia perlu pergi ke kamar mandi.
Pada saat itu, kopilot kemudian meminta pilot JetBlue lain yang tak sedang bertugas, tapi turut serta dalam penerbangan ini, untuk segera masuk ke kokpit dan mengunci pintu dari dalam.
Dari kabin, Osbon mencoba memasukkan kode keamanan untuk mendapatkan akses ke kokpit. Dia kemudian menggedor-gedor pintu.
Dari dalam kokpit, kopilot meminta Osbon untuk diamankan. Beberapa penumpang membantu pramugari meringkus Osbon. Selama keributan, seorang pramugari mengalami memar tulang rusuk.
Seorang penumpang mengatakan Osbon berkata, "Berdoalah sekarang untuk Yesus Kristus," dan ia bergumam tentang Yesus, 11 September, Irak, Iran, dan teroris.
Setelah pendaratan darurat sukses, aparat penegak hukum naik ke pesawat. Pilot itu diborgol dan dibawa turun.
Jika deskripsi perilaku Osbon adalah benar, "orang ini jelas psikotik," kata dr William Sledge, seorang profesor psikiatri di Yale University School of Medicine.
Seseorang yang mengidap psikosis secara otomatis harus didiskualifikasi, kata Sledge, yang juga seorang pilot. Kasus psikosis pada pilot tidak biasa, tetapi tidak jarang, dan dapat mengakhiri karier mereka.
Seorang penumpang, Tony Antolino, memuji kopilot. "Dia benar-benar, saya pikir, adalah pahlawan di sini karena ia dengan cepat mengenali sesuatu yang mengerikan dan ia mampu membujuk pilot keluar dari kokpit," katanya.
TRIP B | CNN