TEMPO.CO, Jakarta - Bayi perempuan yang kelebihan berat badan (overweight) berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes saat mereka dewasa. Demikian sebuah studi terbaru mengungkapkan.
Para peneliti mengamati lebih dari seribu remaja berusia 17 tahun di Australia yang perkembangannya diikuti sejak mereka lahir. Tujuannya untuk mengetahui apakah berat lahir dan distribusi lemak tubuh pada awal masa kanak-kanak berkaitan dengan faktor risiko kesehatan di masa depan, seperti diabetes, resistensi insulin, dan tekanan darah tinggi.
Penelitian ini menemukan bahwa remaja putri dengan lingkar pinggang lebih besar, level insulin dan trigliserida (jenis lemak yang ditemukan dalam darah) lebih tinggi, serta berlevel kolesterol HDL (lemak baik) lebih rendah, cenderung lahir dengan berat tubuh lebih berat dibandingkan remaja putri lainnya.
Namun para ilmuwan mengatakan risiko tersebut tidak terjadi pada pria dengan berat lahir dan distribusi lemak tubuh pada awal masa kanak-kanak. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism edisi Juni 2012.
“Yang terjadi pada bayi di dalam perut (ibunya) berdampak pada penyakit jantung dan risiko diabetes di masa depan ketika anak-anak tumbuh besar,” ujar ketua penulis, Dr Rae-Chi Huang, dari University of Western Australia di Perth dalam siaran pers Endocrine Society, seperti dikutip situs Health Day edisi 29 Maret 2012.
“Kami menemukan bahwa bayi-bayi perempuan, khususnya, cenderung mengalami kenaikan risiko dan wanita-wanita yang berisiko tinggi mengalami obesitas dan kondisi terkait diabetes pada usia 17 tahun menunjukkan kondisi obesitas sejak usia 12 bulan,” ujar Huang.
Ditambahkan Huang, temuan ini penting karena ada peningkatan rata-rata obesitas dan gestational diabetes di kalangan wanita hamil di negara-negara Barat. Hal itu berarti terjadi peningkatan jumlah bayi perempuan yang mengalami kelebihan berat badan (overweight).
“Hasil temuan kami bisa diaplikasikan untuk menyampaikan pesan kesehatan publik, baik untuk kesehatan ibu maupun langkah-langkah dalam tahap awal pencegahan obesitas pada anak-anak dan konsekuensinya,” kata Huang.
Meskipun hasil penelitian menunjukkan hubungan antara obesitas dini dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular, tidak ditemukan adanya hubungan sebab-akibat.
ARBA’IYAH SATRIANI