TEMPO.CO, Jakarta -Ada 135 pengunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM ditangkap di Jakarta. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan jumlah itu berdasarkan akumulasi sejak Selasa, 27 Maret 2012 hingga Jumat 30 Maret 2012.
Sebanyak 42 pendemo ditangkap Jumat, 30 Maret 2012. Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap 23 orang dalam unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan. Sementara 19 pendemonstrasi ditangkap di Salemba.
Rikwanto mengatakan hanya lima mahasiswa ditangkap di DPR, kemarin. "Sisanya karyawan, buruh, ada juga pedagang," tuturnya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 31 Maret 2012. Sementara itu, 19 orang yang ditangkap dalam aksi ricuh di Salemba, seluruhnya mahasiswa.
Saat ini, Rikwanto mengatakan, pihak kepolisian masih memeriksa seluruh pengunjuk rasa yang ditangkap kemarin. Status mereka belum ditentukan. "Pemeriksaannya selesai nanti sore." ujar Rikwanto.
Unjuk rasa yang berlangsung di depan gedung DPR dan Salemba kemarin berlangsung ricuh. Massa di DPR berhasil membobol gerbang menggunakan spanduk sebelum akhirnya dibubarkan dengan tembakan gas air mata dan water canon.
Di Salemba, massa dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GKMI) sempat menutup jalan akses ke pertigaan Jalan Diponegoro-Salemba Raya sejak pukul 14.00 sebelum akhirnya dibubarkan paksa sekitar pukul 22.30 WIB. Selain menangkap 19 orang, polisi juga menyita tiga bom molotov dan 20 botol kaca yang sebagian sudah terisi bensin.
ANGGRITA DESYANI