TEMPO.CO , Yogyakarta -Ponsel atau telepon seluler berbasis android asal negeri Cina membanjiri pertokoan Daerah Istimewa Yogyakarta. Serangan ponsel murah ini meramaikan jagat android. Meski begitu, vendor-vendor terkenal seperti Apple, Samsung, dan Nokia tetap menjadi pilihan kelas menengah ke atas.
"Produk ponsel asal Cina menjadi pilihan bagi pengguna kelas menengah ke bawah. Harganya sangat jauh dibandingkan produk terkenal," kata Hardi Agus, Regional Manager East, West and Central Java, K-Fone Mobile Indonesia, Ahad 1 April 2012.
Ia menjelaskan penjualan produk-produk K-fone di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 5.000 hingga 7.000 unit. Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan kontribusi 60 persen dari jumlah itu.
K-fone mempunyai dua merek yakni K-Touch yang hadir dengan mengedepankan teknologi, bahkan ada ponsel cerdas. Harga berkisar mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 2 juta. Merek kedua yakni K-Fone yang membidik pasar menengah ke bawah dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu.
Cross Mobile Phone fokus mengembangkan produk-produk Android. Cross telah meluncurkan dua produk Androidnya, yakni A1 dan AD350, dan khusus AD202 diluncurkan awal tahun ini. Sales Manager Cross Mobile Phone Indonesia, Ricky Tanukusuma, menargetkan pada 2012 ini produk Android dari Cross menguasai pasar 30 hingga 40 persen. Saat ini rating-nya masih sekitar 10 persen. "Kami optimistis bisa merebut pangsa pasar ponsel android," kata dia.
Produk Android Cross menyasar segmen menengah ke bawah. Harganya terjangkau, berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu. Ricky menambahkan penjualan Cross Yogyakarta cukup tinggi, bahkan salah satu kota barometer penjualan produk Cross setelah Jakarta dan Surabaya. “Peluang sangat bagus. Selain mengembangkan produk, kami juga berupaya melakukan promosi," kata dia.
Pemilik toko ponsel Visitel di Jalan Affandi, Susilo, sebagai dealer Cross di Yogyakarta mengatakan saat ini Cross menjadi market leader untuk produk ponsel pabrikan Cina di Yogyakarta dengan menguasai pasar sekitar 80 persen. "Ponsel produk Cina sangat laris karena harganya terjangkau," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita Terkait
Gigitan Buaya Lebih Kuat dari Dinosaurus Tyrex
Mengenal Game Lokal Asal Karawaci
77 Persen Konsumen Beli Produk Jika CEO Ngetweet
Oracle Tawarkan Sistem Pengamanan Analitik