TEMPO.CO, Jambi - Pembantu Rektor III Universitas Negeri Jambi Maizar Karim menyatakan kampus tak bertanggung jawab terhadap beberapa mahasiswa yang ditahan Kepolisian Daerah Metro Jaya sejak Kamis, 29 Maret 2012. Saat itu, para mahasiswa berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak di Jakarta. Selain ditahan pihak berwajib, mereka juga terancam diberi sanksi dari kampus.
"Kita belum tahu persis apakah memang ada mahasiswa kami yang termasuk dalam kelompok yang ditahan pihak Polda Metro Jaya. Kini kita sedang melakukan pendataan. Kita juga akan membicarakan ditingkat pimpinan universitas, apakah mereka akan dikenakan sanksi," ujar Maizar, Senin, 2 April 2012.
Menurut dia, bisa jadi para mahasiswa diberi sanksi karena mereka tidak pernah minta izin. Selain itu, tindakan mahasiswa itu juga dianggap merusak nama baik kampus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, polisi menahan sedikitnya 10 mahasiswa asal Jambi yang ikut berdemo menentang kenaikan bahan bakar minyak di Jakarta. Para mahasiswa itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dinilai melakukan tindakan pidana dalam aksi itu sebab ikut dalam penyerangan dan pembakaran kantor Polsek Senen di Salemba, Jakarta, membakar mobil dan motor polisi, serta merusak beberapa fasilitas umum lainnya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jambi Yopi membenarkan ada mahasiswa Universitas Negeri Jambi yang ditahan di Polda Metro Jaya. Menurut dia, ada tiga mahasiswa Universitas Negeri Jambi yang ikut terlibat kerusuhan dan ditangkap. “Saya dapat kabar ada tiga orang dari Unja. Tapi, yang saya tahu hanya satu, yakni Toni dari Peternakan,” katanya.
Rektor Universitas Batanghari (Unbari) Fachruddin Razi, kepada wartawan, mengatakan belum mengetahui ada mahasiswanya yang ditahan di Polda Metro Jaya. Apalagi, dia tak pernah menerima permohonan izin dari mahasiswanya untuk melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta. “Saya tidak tahu itu karena mereka juga tidak pernah minta izin,” ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI
Berita terkait
Percik Minyak Pemecah Koalisi
Panas Sidang 'Parlemen Jalanan'
Lawatan Miring Menuju Beijing
Inilah Daftar 'Dosa' PKS
SBY Beri Sinyal Depak PKS
PKS : Demokrat Galau dan Alihkan Isu