TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemberantasan Narkotika Brigadir Jenderal Polisi Benny Marmoto memiliki cerita sendiri terkait dengan tuduhan tamparan yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Denny Indrayana, di Lapas Pekanbaru.
Benny yang juga ikut dalam rombongan mengatakan mereka memasuki Lapas Pekanbaru secara baik-baik. Saat sampai di depan lapas pukul 2 dini hari pada Senin 1 April 2012, mereka mengetuk-ngetuk untuk dibukakan pagar depan. Namun tidak ada tanda-tanda petugas yang akan membukakan pintu pagar. Akhirnya mereka meloncati pagar depan setinggi satu meter itu menuju pintu utama.
Sesampainya di pintu utama, Benny serta rombongan yang berjumlah dua puluh orang itu menggedor-gedor pintu serta berteriak-teriak agar dibukakan pintu. Mereka berteriak "Kami dari Menkumham, bukakan pintu." Kata Benny kepada Tempo, "Berteriak itu kan wajar karena jam segitu. Orang biasanya tidur pulas.”
Setelah mereka berteriak, baru petugas membukakan pintu dan Denny sebagai ketua rombongan menjelaskan maksud kedatangannya tanpa memakai aksi penamparan atau penendangan. Setelah diperbolehkan masuk oleh petugas lapas, Benny, Denny, dan rombongan melakukan tugasnya yaitu menggeledah tiga kamar narapidana yang diduga membantu pengedaran narkoba di Pekanbaru.
Benny berpendapat orang yang membuat isu ini adalah orang yang ada kaitannya dengan sindikat narkoba yang sedang mereka tangani. “Mereka (pihak sindikat narkoba) hanya mau mengalihkan isu saja ini,” ujarnya.
Sebelumnya Denny Indrayana dilaporkan menampar petugas penjaga pintu Lapas Pekanbaru karena terlambat membuka pintu masuk penjara saat bekas Sekretaris Satuan Tugas Antimafia Hukum itu menggelar inspeksi mendadak (sidak) di lapas tersebut, sekitar pukul 02.30. Ajudan bekas Staf Khusus Presiden Bidang Hukum dan HAM itu juga dilaporkan ikut menendang pintu. (Lihat: Denny Indrayana Dilaporkan Menampar Petugas Lapas)
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Bantah Tampar Lapas, Denny Gelar Jumpa Pers Siang Ini
BNN Tak Lihat Wamen Denny Tampar Lapas
Denny Indrayana Dilaporkan Menampar Petugas Lapas