TEMPO.CO, Jakarta - Meski sudah beberapa kali mengambil sikap berseberangan dengan Partai Demokrat, posisi Partai Keadilan Sejahtera di koalisi partai pemerintah dinilai masih aman. Bahkan partai-partai koalisi diprediksi akan melupakan sikap bandel PKS. Salah satunya soal rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. “Soal ini akan dilupakan,” kata pengamat politik Bahtiar Effendy, Selasa 3 April 2012.
Menurut Bahtiar, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pimpinan koalisi masih menenggang sikap PKS. Sebab, kata dia, ia masih membutuhkan dukungan partai tersebut di parlemen. Adapun PKS diprediksi Bahtiar mungkin kembali akan mengambil sikap berseberangan dengan koalisi. Sebab partai tersebut yakin, apa pun sikap yang mereka ambil, tidak akan terdepak dari Sekretariat Gabungan.
Bahtiar sendiri menilai sikap PKS yang beberapa kali berbeda dengan Demokrat ataupun koalisi tidak bisa disebut sebagai pembangkangan. “Tidak bisa dimaknai sebagai pembangkangan karena ini menyangkut perbedaan kepentingan. Nanti kalau suatu saat Demokrat yang berbeda pandangan dari partai-partai koalisi, apa mereka dianggap membangkang juga,” kata dia.
Dalam rapat paripurna DPR, PKS berbeda sikap dengan lima partai koalisi lainnya yang menyetujui pemerintah menaikkan harga BBM, asalkan harga minyak mentah Indonesia naik minimal 15 persen selama enam bulan. PKS sependapat dengan tiga partai oposisi yang tak ingin pemerintah menaikkan harga, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.
Sikap bandel PKS itu membuat gerah sejumlah elite Demokrat. Akhir pekan lalu para petinggi Demokrat menggelar pertemuan dengan SBY di kantor DPP mereka di Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, usulan mendepak PKS dari Koalisi mencuat. Bahkan muncul gagasan mencopot salah satu dari tiga menteri PKS di kabinet.
Belakangan, sikap Demokrat mulai melunak. Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengakui pihaknya memang sempat jengah dengan sikap PKS. Namun, kata dia, kemarahan sejumlah politikus Demokrat jangan dijadikan ukuran sikap koalisi ke PKS. Ia bahkan menilai sikap PKS masih bisa ditoleransi.
ISMA SAVITRI