TEMPO.CO, Jakarta - Banjir diperkirakan masih akan terus dirasakan warga Jakarta beberapa hari ke depan jika curah hujan masih tetap tinggi. Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki, titik rawan banjir terutama di Pesanggrahan. Pasalnya, tanggul-tanggulnya adalah tanggul lama.
Menurut Tarjuki, setiap tahun Jakarta biasanya mengalami curah hujan sampai 2.000 milimeter. Ia menghitung bahwa tahun lalu curah hujan belum sampai ke angka itu, sehingga kemungkinan curah hujan sisanya akan datang pada hari-hari ke depan.
Curah hujan yang sangat tinggi sejak semalam, kata Tarjuki, telah menyebabkan banjir di Pasar Cipulir. Curah hujan itu menyebabkan ketinggian permukaan air di Sungai Pesanggrahan mencapai 145 sentimeter. "Ini statusnya siaga empat," kata Tarjuki saat ditemui Tempo di kantornya, 3 April 2012.
Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan ketinggian air melebihi kapasitas spillway (struktur pelimbah waduk) di Waduk Situ Gintung. Spillway dari Situ Gintung mengarahkan luapan air dari waduk ke Sungai Pesanggrahan. Luapan itu meningkatkan debit air di Sungai Pesanggrahan dan kemudian membanjiri Pasar Cipulir. "Jadi bebannya dobel," katanya.
Sementara berdasarkan laporan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, akibat hujan deras semalam, beberapa tempat di Jakarta Selatan tergenang air. Selain Pasar Cipulir, tempat lainnya adalah Pondok Labu, Tanah Kusir, dan Bintaro.
Untuk mengatasi hal itu, Tarjuki mengatakan pihaknya akan menambal tanggul-tanggul yang rawan bolong. Beberapa sungai yang menjadi perhatian adalah Pesanggrahan, Angke, dan Ciliwung.
Selain itu, kata Tarjuki, untuk jangka panjang Pemerintah DKI juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun sheet pile (perkuatan tebing sungai) di Pesanggrahan, Angke, dan Sunter. Menurut dia, proyek ini akan menelan dana Rp 1,7 triliun.
GADI MAKITAN