Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Kehidupan di Bumi dari Luar Angkasa?

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO :- Kontroversi bahwa sumber kehidupan di Bumi berasal dari luar angkasa muncul kembali di pertemuan American Chemical Society, pekan lalu. Para ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa asam amino, sebuah unit sederhana kehidupan, bisa selamat dari panas yang hebat dan gelombang kejut yang dilepaskan dalam tumbukan komet dengan Bumi.

Mereka menyatakan kombinasi air, energi, dan asam amino yang terikat bersama dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan menciptakan protein. Beberapa komet, asteroid, dan meteorit yang menumbuk Bumi berkali-kali pada masa lalu bisa membawa material organik sederhana tersebut.

Komet adalah bola raksasa yang tersusun dari gas beku, es, debu, dan batu berdiameter hingga 10 mil. Komet mengitari matahari dengan lintasan yang lebih jauh dari planet-planet terjauh, tapi sesekali melepaskan diri dari sabuk itarnya dan meluncur ke dalam sistem surya.

Bukti yang ada menunjukkan kehidupan di Bumi dimulai sekitar 3,8 miliar tahun lalu, ketika planet ini rusak dihajar tumbukan sejumlah komet besar dan asteroid. Sebelum masa itu, kondisi Bumi diyakini masih telah terlalu panas untuk terbentuknya kehidupan. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya bukti keberadaan air atau asam amino.

Untuk menguji teori terbaru tersebut, para peneliti NASA menggunakan "senjata gas" berukuran raksasa untuk membakar gas bertekanan tinggi dalam kapsul asam amino, air, dan bahan lainnya pada kecepatan sangat tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil pengujian menunjukkan asam amino tidak rusak oleh pembakaran, yang digambarkan sebagai dampak tumbukan komet. Asam amino justru saling terhubung dan membentuk protein yang memungkinkan terbentuknya kehidupan purba.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa unit sederhana kehidupan bisa tetap utuh meskipun terkena gelombang kejut yang luar biasa dan kondisi kekerasan lainnya sebagai dampak tumbukan komet," kata Jennifer Blank, yang memimpin penelitian.

Dia mengatakan komet menjadi paket ideal untuk mengirim bahan-bahan yang memungkinkan terjadinya evolusi kimiawi. Evolusi kimiawi inilah yang diperkirakan memicu terbentuknya kehidupan awal di Bumi. "Kami menyukai skenario pengiriman komet karena mencakup semua bahan untuk kehidupan, yaitu asam amino, air, dan energi," ujar dia.


| TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

33 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Harijono Djojodihardjo menerima anugerah Nurtanio Award 2023 atas andilnya dalam memajukan iptek dan riset Indonesia, khususnya di bidang dirgantara. Dok: TEMPO/ANNISA FEBIOLA.
Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Ilustrasi luar angkasa
Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.


Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Kapal Ulang-alik Atlantis meluncur ke luar angkasa untuk terakhir kalinya pada 8-7, 2011. Atlantis, salah satu pesawat ulang-alik milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. REUTERS/Bill Ingalls/NASA/Handout
Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.


AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko


BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2022 memberikan penghargaan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Dr. Orbita Roswitiarti M.Sc yang memiliki rekam jejak di bidang penerbangan dan antariksa serta memberikan banyak manfaat yang berarti. (BRIN)
BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.


Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Messier 15 (NASA, ESA)
Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.