TEMPO.CO , CAPE :- Setelah terkubur selama lebih dari 40 tahun di dasar Samudra Atlantik, mesin roket Saturn V akan ditarik ke permukaan. Bukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sebagai pemilik mesin roket, yang akan melakukan misi tersebut, melainkan Jeff Bezos, miliarder pemilik situs jual-beli Amazon.
Melalui tim yang dibentuk, Bezos menemukan motor roket legendaris yang digunakan untuk mengirimkan astronaut Apollo 11 ke bulan pada Maret lalu. Dalam blognya, penggemar angkasa luar itu menuturkan akan menggelar sebuah ekspedisi untuk mengangkat mesin roket tersebut dalam waktu dekat.
“Saya baru berusia lima tahun ketika saya menyaksikan Apollo 11 di televisi dan tak diragukan lagi roket itu punya kontribusi besar terhadap antusiasme saya terhadap sains, rekayasa, dan eksplorasi,” kata Bezos, pendiri Amazon.com yang juga pemilik perusahaan roket Blue Origin, dalam blognya, Rabu lalu. “Sekitar setahun lalu saya mulai berpikir dengan tim ahli bawah laut yang tepat, apakah kami bisa menemukan dan mengangkat mesin F-1, yang telah mengawali misi umat manusia ke bulan?”
Lima tingkat mesin F-1, yang kini berada di dasar Samudra Atlantik, dianggap sebagai motor terkuat di dunia. Pada 16 Juli 1969, mesin itu memasok energi untuk mendorong roket raksasa Saturn V ke antariksa.
Tiga astronaut yang menumpangi roket itu, yaitu Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins, menjadi manusia pertama yang mencapai bulan. Motor itu sendiri tenggelam ke Samudera Atlantik ketika bahan bakarnya habis beberapa menit setelah roket meluncur dari Kennedy Space Center.
Dengan menggunakan pemindai sonar laut dalam, tim Bezos menemukan mesin itu di dasar laut, sekitar 4.300 meter di bawah permukaan laut.
“Kami berencana mencoba mengangkat satu atau beberapa mesin itu,” kata Bezos. “Kami belum mengetahui kondisi mesin itu sekarang. Mesin itu menghantam samudra pada kecepatan tinggi dan berada dalam air asin selama lebih dari 40 tahun. Di sisi lain, mesin itu terbuat dari materi yang amat kuat, jadi kita lihat saja nanti.”
NASA, yang tetap memegang hak kepemilikan atas semua artefak wahana antariksanya, mengatakan tengah mengkaji proposal pengangkatan mesin F-1 yang diajukan oleh Bezos.
“Kami akan bekerja sama dengan ekspedisinya, tidak perlu ada di sana secara fisik, tapi bersama timnya dengan isu kepemilikan dan apa yang hendak dilakukan terhadap mesin itu,” kata juru bicara NASA, Bob Jacobs. “Kami berminat melihat bagaimana kondisi mesin itu sekarang, bagaimana mereka selamat dari benturan keras dengan air dan setelah begitu lama terbenam di samudra.”
Jika operasi penyelamatan berlangsung sukses, mesin Saturn V ini akan menjadi bagian kedua dari sejarah antariksa yang diangkat kembali dari dasar laut. Pada 1999, Discovery Channel menggelar ekspedisi untuk menemukan dan menarik kapsul Liberty Bell 7, yang pernah digunakan oleh astronaut Mercury Virgil "Gus" Grissom pada penerbangan kedua manusia ke antariksa.
Pintu kapsul itu terbuka lebih cepat dari jadwal semestinya dan Grissom nyaris tenggelam setelah mengalami perjalanan suborbital selama 15 menit. Kapsul itu terbenam di dasar laut selama 38 tahun sebelum akhirnya ditemukan dan ditarik ke permukaan oleh tim Oceaneering yang merekamnya untuk film dokumenter televisi.
Kapsul itu diperbaiki oleh Kansas Cosmosphere & Space Center, sebuah museum yang berafiliasi dengan Smithsonian di Hutchinson, Kansas. Benda itu kini menjadi fitur terpenting pameran di museum tersebut.
Juru bicara Smithsonian National Air and Space Museum di Washington, yang menjadi tempat penyimpanan artefak NASA, mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah motor roket Apollo 11 itu kelak dapat dijadikan benda koleksi nasional.
| TJANDRA DEWI | REUTERS | SPACE