TEMPO.CO , Jakarta: Depok – Kepala Laboratorium Kimia Universitas Indonesia Sunardi mengatakan cairan kimia yang disiram pada demo menentang kenaikan harga bahan bakar minyak di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, 30 Maret 2012, adalah asam sulfat. Dampak cairan itu bisa tidak terlalu parah jika langsung disiram air.
Sunardi mengatakan asam sulfat yang berkonsentrasi tinggi dapat melepuhkan tulang manusia dan semua bahan organik. Sifatnya, jika kena zat organik langsung membakar, hancur. "Jika tidak cepat dipakai air atau zat penetral, dia bisa sampai ke tulang," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa, 3 April 2012.
Sunardi mengatakan cairan sulfat yang mengenai wartawan saat demo itu berkonsentrasi sekitar 20-40 persen. Korban terparah terkena asam sulfat itu adalah wartawan Kompas TV. Kulitnya terbakar sampai dagingnya kelihatan. "Salahnya dia mengolesi odol saat itu," kata Sunardi.
Kepada wartawan Sunardi mencoba reaksi cairan sulfat. Ia menumpahkan tiga tetes cairan sulfat di atas melipatan tisu dalam piring. Tisu itu pun terbakar, meski tidak mengeluarkan api dan asap. "Jika cairan ini ditumpahin ke gula pasir, pasti akan terbakar dan mengeluarkan api," katanya.
Menurut Sunardi, pihaknya telah memastikan cairan tersebut adalah asam sulfat. Cairan itu diketahui dari jenis luka yang diakibatkan di tubuh korban dan melepuhnya warna tas ransel. "Saya yakin asam sulfat," katanya.
Asam sulfat adalah cairan kimia atau biasa disebut air keras. Ia sejenis asam Nitrat dan Klorida. Biasa digunakan untuk air aki kendaraan. "Di botol warna merah pada aki kendaraan," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita terkait:
AJI Jakarta Lapor Korban Cairan Kimia Demo BBM
Dewan Pers Bentuk Pencari Fakta Demo BBM
Liput Demo BBM, 6 Jurnalis Terkena Zat Kimia