TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Meski sejumlah tekanan untuk mendepak PKS dari koalisi akibat sikapnya melawan rencana kebijakan kenaikan BBM oleh pemerintah terus menguat, kader PKS yang juga Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri merasa hubungan SBY dan PKS tetap tak akan terganggu.
“Hubungan PKS dengan Pak SBY itu seperti pohon, akarnya sudah sangat dalam dan kuat, tak cuma dua-tiga tahun lalu,” kata Salim di sela menghadiri Rakornas Program Keluarga Harapan Wilayah Jawa Tengah di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Selasa malam 3 April 2012.
Salim justru menilai, munculnya isu dan wacana terkait pengeluaran PKS dari Setgab koalisi termasuk mencopot para menteri yang duduk di Kabinet Indonesai bersatu (KIB) II oleh sejumlah elit, khususnya dari Partai Demokrat, menjadi hal yang tidak sehat dalam konteks pembangunan demokrasi yang selama ini dibangun presiden.
“Hubungannya sudah lama, jadi bahasa teman-teman Demokrat (mengeluarkan PKS dari koalisi) jadi nggak sehat. Itu hak prerogatif presiden,” kata dia.
Salim mengaku pihaknya tak mau terlalu ambil pusing dengan desakan dan wacana pencopotan para menteri PKS dari KIB II karena dinilai telah melawan koalisi dalam menyikapi BBM.
“Saya insya Allah tidak merasa tertekan dengan itu, yang penting kami jalankan tugas seperti yang diamanatkan,” kata dia.
Salim merasa yakin jika yang terjadi di Paripurna lalu soal sikap PKS yang menolak rencana kanaikan BBM per 1 April hanyalah perbedaan pendapat karena menilai adanya kondisi sosial yang dikhawatirkan partainya.
“Perjalanan bangsa ini juga masih panjang, sehingga banyak yang mesti dipikirkan dalam mengambil suatu sikap, dan perbedaan pendapat itu punya latar belakang,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO.
Berita terkait
Pertemuan Setgab Sengaja Tak Undang PKS
Didepak dari Setgab, PKS Oposisi?
Setgab Keluarkan PKS Dari Koalisi
SBY Rancang Posisi Baru Setgab di Cikeas
Ada Apa SBY Bertemu dengan Setgab Malam Ini?
PKS Soal Koalisi: Kami Bukan Jelangkung
Pengamat Sebut SBY Masih Butuh PKS