TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum angkat bicara soal pertemuan di kediaman Ketua Sekretariat Gabungan Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 3 April 2012. Dalam akun Twitter-nya, @anasurbaningrum, Anas menceritakan pertemuan itu untuk membahas masa depan koalisi partai pendukung pemerintah.
Anas menyebutkan para petinggi partai yang hadir, antara lain Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa.
"Diskusi gayeng, segar dan sesekali ada canda," kicau Anas, Selasa, 3 April 2012, sekitar pukul sebelas malam.
Pembahasan soal koalisi, kata Anas, berlangsung santai tetapi serius. "Minum teh, kopi, ditemani singkong goreng dan kacang rebus," katanya. Suasananya berbeda dengan rapat paripurna DPR tanggal 30 Maret silam. "Tidak ada wajah tegang dan lontaran interupsi."
"Semua sepakat bahwa masa depan koalisi harus lebih baik. Makin solid, kompak, konsisten, dan mematuhi perjanjian dan code of conduct," kata Anas. "Pemerintah dan partai koalisi terus bekerja keras memastikan perekonomian nasional tetap sehat, tumbuh, dan memproduksi kesejahteraan rakyat."
Dalam pertemuan di Cikeas Selasa malam itu, Sekretariat Gabungan Partai Koalisi sepakat mendepak Partai Keadilan Sejahtera. Dengan keluarnya PKS dari koalisi, maka jumlah partai politik anggota koalisi saat ini berkurang satu. Adapun pertemuan yang berakhir pada sekitar pukul 22.30 WIB itu sama sekali tidak dihadiri oleh Presiden PKS Luthfi Hassan ataupun perwakilan PKS yang lain.
RINA WIDIASTUTI
Berita Terkait:
Selingkuh PKS dari Demokrat
Didepak dari Koalisi, PKS Masih Tunggu Penjelasan SBY
Setgab Sepakat Depak PKS
Terancam Didepak, Menteri Salim Percaya SBY-PKS Masih Kuat
Pertemuan Setgab Sengaja Tak Undang PKS
SBY Rancang Posisi Baru Setgab di Cikeas
PKS Soal Koalisi: Kami Bukan Jelangkung
Pengamat Sebut SBY Masih Butuh PKS