TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyiratkan bakal ada reshuffle kabinet lagi. Dalam penerbangan dari Phnom Penh, Kamboja, menuju Jakarta, seusai mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-20, Dipo memberikan bocoran soal nasib tiga menteri kader Partai Keadilan Sejahtera setelah partai itu didepak dari koalisi partai pendukung pemerintah.
"Saya sudah bilang reshuffle yang kemarin itu bukanlah reshuffle yang terakhir," kata Dipo seperti dilaporkan wartawan Tempo, Burhan Sholihin, Rabu, 4 April 2012. Dipo memberikan keterangan di pesawat kepresidenan di ketinggian sekitar 10.000 meter di atas permukaan laut.
Dipo sudah beberapa kali mengatakan hal itu. Dia seperti yakin pergantian menteri bakal segera terjadi. "Tunggu saja tanggal mainnya," ujar Dipo seusai mendampingi Wakil Presiden Boediono menggelar jumpa pers seputar hasil KTT ASEAN di pesawat kepresiden.
Soal rencana reshuffle ini, Wakil Presiden Boediono menolak memberi keterangan kepada wartawan. Saat ditanya apakah ada ada komunikasi dengan Presiden soal perombakan kabinet, dia menjawab pendek. "Enggak. Saya dan para menteri di sini fokus pada KTT ASEAN," katanya kepada wartawan yang merubung di dalam pesawat.
PKS saat ini menempatkan tiga kadernya di kabinet. Posisinya adalah menteri pertanian, menteri sosial dan menteri komunikasi dan informatika. Posisi mereka terancam, setelah Selasa malam, 2 April 2012, sekretaris Sekretariat Gabungan partai-partai koalisi Syarief Hasan mengatakan bahwa PKS dikeluarkan dari koalisi. Syarief menyampaikan hal itu setelah Ketua Dewan Kehormatan PArtai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengundang petinggi-petinggi partai koalisi ke kediamannya di Cikeas, Bogor.
"(PKS) sangat melanggar (code of conduct koalisi)," kata Syarief usai mengikuti pertemuan antar pimpinan partai politik koalisi pendukung pemerintah di kediaman Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor
Awal Maret lalu Dipo memang pernah berkomentar keras soal penolakan PKS terhadap kenaikan harga BBM. Dipo sebal karena PKS sudah terang-terangan menolak, padahal pemerintah belum mengajukan rencana itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut dia, aneh bila PKS buru-buru menyatakan penolakannya atas rencana itu.
"Mereka mau koalisi, menteri ada tiga orang, terus menyatakan hal seperti itu. Saya bilang, PKS, be a man of your words," ujar Dipo waktu itu.
BS