TEMPO.CO , Jakarta--Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Tarjuki mengatakan ada 62 kawasan berpotensi banjir di Jakarta. Kawasan-kawasan tersebut berpotensi karena tanggul yang ada rawan bocor.
Di Jakarta Pusat, ada 9 lokasi. Tarjuki memberi contoh dua lokasi dengan pemukim yang besar, yaitu Jati Pinggir dan Cempaka Putih. Di Jakarta Utara, ada 19 lokasi. Ia mencontohkan Pademangan Barat dan Pademangan Timur.
Di Jakarta Barat, ada 17 lokasi, di antaranya Green Garden dan Sukabumi Utara. Di Jakarta Timur, ada lima lokasi. Dua di antaranya adalah Bidara Cina dan Kampung Melayu.
Sedangkan di Jakarta Selatan ada 12 lokasi, misalnya Pondok Labu dan Petogogan. Menurut Tarjuki, daerah Jakarta Selatan sangat rawan karena tanggul di Sungai Pesanggrahan adalah tanggul lama sehingga rawan jebol atau merembes.
Untuk meminimalisir dampak banjir, pihaknya akan segera menambal tanggul-tanggul yang rawan jebol. Selain itu, akan ada juga kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun sheet pile (perkuatan tebing sungai) di Sungai Pesanggrahan, Angke, dan Sunter. Proyek ini akan menelan dana Rp 1,7 triliun.
Tarjuki mengatakan, jika curah hujan masih tetap tinggi, dampak banjir masih akan terus dirasakan masyarakat di hari-hari berikutnya. Titik yang rawan terutam di Pesanggarahan. Pasalnya, tanggul-tanggul yang ada di situ adalah tanggul lama.
Setiap tahun, Tarjuki menjelaskan, biasanya Jakarta mengalami curah hujan sampai 2.000 milimeter. Ia menghitung bahwa tahun lalu curah hujan belum sampai ke angka itu. Sehingga, kemungkinan curah hujan sisanya akan datang hari-hari ke depan.
GADI MAKITAN
Berita lain:
Banjirnya April, Foke Janji Pompa Berfungsi Mei
Cegah Banjir, Kali Pesanggrahan Akan Diturap
Kali Pesanggrahan Meluap Puluhan Rumah Terendam
Ini Dakwaan Pembunuhan Raafi
Pembelian 40 Mobil Mewah untuk Camat Dipertanyakan
Pembunuhan Mahasiswa Binus di Angkot M24 Tak Direncanakan
Wanita Tewas dengan 27 Tusukan di Apartemen
Anak Moerdiono Laporkan Poppy Dharsono ke Polisi