TEMPO.CO, Jakarta - Kusno, ajudan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, mengaku menendang sipir Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru, Riau, Selasa dini hari lalu. Hal itu dilakukannya secara spontan untuk melindungi keselamatan atasannya.
“Saya mengantisipasi penyerangan terhadap Pak Wamen,” kata Kusno kepada Tempo Jumat 16 Maret 2012. Kusno beranggapan, kalau sampai terjadi penyerangan fisik terhadap Denny, itu berarti tugasnya sebagai ajudan gagal.
Selasa dini hari itu Denny bersama tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan inspeksi mendadak di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru. Sidak itu salah satunya untuk mencokok tiga narapidana terduga pengedar narkoba dari lapas.
Inspeksi itu dibumbui insiden penamparan sipir gara-gara tak segera membukakan pintu lapas. Sipir menuduh penamparan itu dilakukan oleh Denny. Seorang sipir lain mengaku ditendang oleh seseorang dalam rombongan Denny.
Denny membantah melakukan penamparan. Menurut dia, yang menendang dan memukul petugas lapas itu adalah ajudannya, Kusno.
Kusno mengaku harus menendang karena mencurigai rencana penyerangan terhadap Denny oleh sang sipir. Menurut dia, Denny memang agak marah, tapi petugas yang kemudian diketahui bernama Darso Sihombing itu berani beradu argumen dengan Denny. “Saat dimarahi Pak Denny, ia seakan-akan enggak terima,” kata Kusno.
Tak lama kemudian, menurut Kusno, Denny menjauh dari Darso untuk segera melakukan inspeksi ke blok-blok lapas. Tapi Darso ikut berjalan mengikuti Denny dari belakang dengan jarak sangat dekat. “Saat itu spontan saya langsung tendang. Saya takut kejadian di Cipinang terjadi,” ucapnya.
Ia menuturkan saat melakukan sidak ke LP Cipinang beberapa waktu lalu Denny hampir ditusuk oleh seorang sipir. Sipir itu kemudian diketahui sedang di bawah pengaruh obat dan memang membawa sebilah pisau. “Kalau waktu itu saya enggak antisipasi, mungkin sudah tertusuk,” katanya. Makanya, Kusno sangat waspada agar insiden Cipinang tak terulang.
Menurut pengakuan Kusno, Darso, yang tidak terima ditendang, lalu memanggil temannya. “Temannya yang bernama Khoirul datang, ya, terpaksa saya pukul dan tendang juga,” katanya. Anggota TNI itu kini mengaku pasrah. Kalaupun dihukum, ia berharap dilakukan dengan hukum kemiliteran.
Kepada atasannya, Darso L. Sihombing, sipir penjaga pintu Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru, Riau, berkukuh dirinya ditampar oleh Denny. “Tapi kalau yang menendang itu ajudannya (Kusno)," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sihabuddin.
ANANDA PUTRI | ISMA SAVITRI | JUPERNALIS SAMOSIR
Berita Terkait
Denny Indrayana Boleh Sidak Setelah MoU BNN Beres
Menteri Amir Minta BNN Setor Data Kebobrokan Lapas
BNN Incar Dua Sipir Narkoba di Lapas Pekanbaru?
MoU Kementerian Hukum dan BNN Akan Diaktifkan Lagi
Menteri Amir: Wamen Denny Tahu Apa yang Dikerjakan
Menteri Amir: Saya Masih Butuh Denny
SBY Dinilai Perlu Turun Tangan Soal Amir-Denny