TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin menegaskan tujuan pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) agar insiden penamparan pada inspeksi mendadak yang dilakukan Wakil Menkumham Denny Indrayana dengan tim dari Badan Narkotika Nasional di Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru, Riau, Selasa dini hari, 3 April 2012, segera selesai.
"Tujuan tim ini tidak untuk mencari-cari kesalahan seseorang," kata Amir kepada Tempo saat ditemui di kantornya, Kamis 5 April 2012.
Amir yang menjadi pimpinan langsung tim itu mengaku mendapat banyak versi yang berbeda-beda mengenai kejadian tersebut. "Karena saya tidak melihat, tentunya itu saya bentuk TPF," ujar pria asal Makassar yang menjadi menteri menggantikan Patrialis Akbar pada Kabinet Indonesia Bersatu II mulai 19 Oktober itu.
Inspeksi mendadak yang dilakukan Denny bersama BNN ke Lapas Pekanbaru Selasa 3 April 2012 lalu berbuntut panjang. Saat itu Denny dituding menampar petugas lapas bernama Darso Sihombing. Meski Denny telah mengklarifikasi bahwa bukan dirinya yang melakukannya, melainkan Kusno, ajudannya, Amir tak lantas percaya sehingga membentuk TPF.
Amir tak menyangkal jika ada perilaku penggunaan narkoba di lembaga pemasyarakatan, sehingga perlu ada tindakan disiplin dari Kemenkumham bekerja sama dengan BNN. Tapi, jangan sampai karena ada tuduhan itu semua lapas digeneralisasi seperti itu.
"Saya melihat ada hal-hal yang perlu diperbaiki sehingga tidak terulang lagi (kejadian) yang di Pekanbaru," katanya. Dengan alasan perbaikan itulah pendiri Amir Syamsuddin Law Offices and Partners ini memutuskan untuk membekukan sementara MoU (Kesepakatan Bersama) dengan BNN.
FEBRIYAN | ISMA SAVITRI | RINA WIDIASTUTI
Berita Terkait
Ajudan: di Cipinang, Denny Nyaris Ditusuk Sipir
Police Watch: Seharusnya Menteri Pecat Kalapas
Inilah 19 Calon Daerah Pemekaran
Kronologi Inspeksi Lapas: Denny Tak Menampar
Heru Lelono:SBY Hanya 0,5 Persen Pikirkan PKS
Denny Indrayana Boleh Sidak Setelah MoU BNN Beres
Kalapas Narkotika Cipinang: Ajudan Denny Lebay
Pengamat: SBY Butuh PKS untuk Imbangi Golkar
Menteri Amir Minta BNN Setor Data Kebobrokan Lapas
Kota Surakarta Masuk Calon Kota Ajaib Dipersoalkan