TEMPO.CO , KULON PROGO:-Meskipun Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta merahasiakan calon lokasi bandar udara baru, tetapi Wakil Bupati Sutejo justru menyatakan sebaliknya. Sebab, hasil studi kelayakan (Feasibility Study) menyatakan lokasi terbaik untuk bandar udara baru berada di Temon, Kulon Progo.
"Temon is the highest recomanded to location Jogja International Airport then all
another side," kata Sutejo, Kamis 5 April 2012.
Kalimat yang diterjemahkan bebas adalah Temon memiliki nilai tertinggi untuk direkomendasikan ebagai bandar udara internasional Yogyakarta dibanding beberapa
alternatif lokasi lain. Studi kelayakan bandar udara itu dilakukan oleh Pusat Studi
Transportasi dan Logistik (pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tim dari UGM itu telah merekomendasikan Temon dijadikan kawasan bandara internasional di Yogyakarta. Kawasan Kecamatan Temon memiliki nilai tertinggi dibandingkan tujuh lokasi lain yang diteliti.
Ia menjelaskan, atas dasar rekomendasi ini, pihak PT Angkasa Pura selaku calon pengelola bandar udara akan minta penetapan lokasi bandara dari Kementrian Perhubungan. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan penyusunan master plannya.
Hasil studi kelayakan ini, tambah dia tidak jauh berbeda dengan hasil pra studi kelayakan yang dilakukan oleh investor asal Chekoslovakia Mc Donald sebelumnya. Yaitu calon lokasi bandar udara di Kulon Progo paling ideal untuk dibangun bandar udara internasional.
Rencana pemindahan bandar udara dari Adisutjipto itu karena bandar udara ini sudah sangat padat. Apalagi Adisutjipto bukan murni bandar udara komersial, melainkan bandar udara milik TNI Angkatan Udara. Apalagi tingkat penerbangan dan jumlah
penumpangnya yang sangat padat.
"Kami juga meminta dukungan kepada masyaraka Kulon Progo dalam mensukseskan pembangunan bandar udara yang bisa membuat multi efek ekonomi masyarakat sekitar," kata Sutejo.
Ia berpesan, masyarakat yang tanahnya akan diganti untung supaya tidak tergoda oleh spekulan tanah yang mencari keuntungan sesaat. Sebab, jika tanah sudah dikuasai spekulan maka akan mempersulit pembebasannya.
Lokasi tepatnya untuk bangunan bandar udara itu berada di ujung barat Temon di kawasan pantai Congot dan Jangkaran. Lahanyang akan digunakan merupakan lahan Pakualam Ground dan lahan milik penduduk.
Dihubungi terpisah Humas PT Angkasa Pura I Adisutjipto, Isye Yuviana Effendi mengatakan pihaknya tidak berwenang mengomentari rencana bandar udara baru di Yogyakarta. Sebab, semuanya diurusi oleh pusat. "Semua urusan itu ada di kantor pusat," kata dia.
MUH SYAIFULLAH