TEMPO.CO , Jakarta:Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan bahwa didepaknya Partai Keadilan Sejahtera dari Sekretariat Gabungan tinggal menunggu eksekusi Presiden SBY.
“Sudah tinggal tunggu eksekusi. Tidak perlu pakai ngomong-ngomgon dulu,” kata Mubarok saat dihubungi pada Sabtu 7 April 2012 malam. Kendati demikian, Mubarok belum memastikan keputusan SBY terkait posisi PKS di Setgab maupun kabinet. “Beliau kan politiknya santun. Kita tunggu saja,” katanya.
Mubarok mengatakan pekan depan internal Partai Demokrat akan mengadakan pertemuan khusus untuk membahas masalah koalisi dengan PKS. Rencananya pertemuan akan dihadiri oleh SBY. Tapi ia tak bisa memastikan kedatangan Presiden. “Jarang Beliau datang,” katanya.
Permasalahan posisi PKS berawal dari penolakan partai itu terhadap usulan kenaikan harga bahan bakar minyak dalam sidang paripurna DPR RI mengenai Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2012. PKS sebagai partai koalisi dinilai tidak setia pada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Sejumlah kader Demokrat pada 1 April langsung mengadakan pertemuan dengan SBY untuk mengevaluasi koalisi. Selasa pekan ini SBY juga memanggil Sekretariat Gabungan, kecuali PKS, ke Cikeas untuk membahas nasib partai tersebut.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait
Pengamat: SBY Butuh PKS untuk Imbangi Golkar
Golkar: Tanpa PKS, Koalisi Tetap Kuat
PKS akan Bicarakan Nasibnya di Setgab
Presiden PKS: Kami Hanya Beda dalam Ekspresi
Pengamat: SBY Butuh PKS untuk Imbangi Golkar
Tifatul Kritik Pemberitaan Media Soal Koalisi
Istana: Koalisi Tak Ingin Ada Musuh dalam Selimut