Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Pendek SBY Sebelum Mendepak PKS

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan soal postur APBN Perubahan tahun 2012 di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/3) malam. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penjelasan soal postur APBN Perubahan tahun 2012 di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (31/3) malam. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diam-diam, sebelum mendepak Partai Keadilan Sejahtera dari Sekretariat Gabungan Partai Politik Pendukung Pemerintah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirim pesan pendek kepada Hilmy Aminuddin. "Ustad, saya mau salat istikharah dulu," demikian isi pesan Presiden kepada Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera itu.

Sabtu dinihari dua pekan lalu itu, Fraksi PKS ikut menolak kenaikan harga bahan bakar minyak dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Sikap itu berseberangan dengan koalisi pemerintah, tempat PKS juga bergabung. Pada kabinet Yudhoyono, partai itu memperoleh jatah tiga kursi menteri.

Laporan majalah Tempo pekan ini mengungkapkan seorang politikus PKS menceritakan hilir-mudik pesan pendek antara Hilmy dan Yudhoyono pada Sabtu malam setelah rapat paripurna. Menurut dia, Hilmy paham Yudhoyono sedang membicarakan nasib koalisi. Dengan salat istikharah--salat memohon petunjuk untuk menentukan pilihan yang sulit--Yudhoyono ingin memantapkan hatinya untuk mendepak atau tidak PKS dari koalisi. Hilmy membalas pesan Ketua Dewan Pembina Demokrat itu, "Silakan."

Keesokan harinya, Yudhoyono menemui pengurus Partai Demokrat di Kramat Raya--markas partai. Menurut Syariefuddin Hasan, anggota Dewan Pembina Demokrat yang juga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah, Yudhoyono meminta tanggapan kader soal sikap PKS yang menyeleweng dari koalisi. "Semua ingin PKS keluar," kata Syarief. Mendengarkan kadernya berkeluh-kesah, Ketua Dewan Pembina Demokrat itu manggut-manggut.

Niat mendepak PKS dari koalisi itu makin tebal pada Selasa pekan lalu, atau tiga hari setelah pertemuan di Kramat Raya. Minus PKS, Yudhoyono mengumpulkan semua ketua umum partai koalisi, yakni Anas Urbaningrum dari Demokrat, Suryadharma Ali (Partai Persatuan Pembangunan), Aburizal Bakrie (Partai Golkar), Muhaimin Iskandar (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Hatta Rajasa (Partai Amanat Nasional), di rumahnya di Puri Cikeas, Bogor.

Selain mereka, ada Syarief Hasan serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Menurut Syarief, dalam pertemuan itu, Yudhoyono membagikan selembar kertas berisi kontrak politik yang diteken pada 23 Mei 2011--setelah pembelotan PKS dan Golkar dalam sidang paripurna angket mafia pajak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecuali Djoko Suyanto, setelah membaca dengan cermat delapan poin kesepakatan yang tertera di atas kertas itu, semua orang yang ada di ruangan bergantian bicara. "Kesimpulannya, PKS melanggar kontrak koalisi," ujar Syarief, yang juga Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Koalisi. Sesuai dengan poin kelima kontrak, kata Syarief, PKS wajib mundur dari koalisi. Bila tak mundur, keberadaannya di Sekretariat Gabungan pun dianggap tamat.

Seorang sumber berkata, di Cikeas malam itu, Yudhoyono geram terhadap sikap PKS. Termasuk pada saat pengambilan keputusan mengenai perkara Bank Century, sudah tiga kali PKS berseberangan dengan pemerintah. Pengurangan jatah menteri PKS dari empat menjadi tiga kursi pada perombakan kabinet Oktober tahun lalu merupakan hukuman Yudhoyono. Sebelum partai ini melunak, ketika itu Yudhoyono bahkan berniat mengeluarkan PKS dari koalisi. (Selengkapnya baca majalah Tempo: Talak Tiga Setelah Minyak)

ANTON SEPTIAN

Berita Terpopuler Lainnya:
Ical Desak Presiden Umumkan Nasib PKS
PKS Mainkan 'Politik Tumbal'
Buku Tifatul Ungkap Tawar-menawar Koalisi PKS-SBY
Golkar: Tanpa PKS, Koalisi Tetap Kuat
Demokrat-Golkar Tak Sodorkan Menteri Ganti Jatah PKS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan. FoTo dok: Sudirman Said
Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?


PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

Dalam poster berukuran besar itu tampak Kaesang mengenakan kemeja putih sambil memegang sekuntum mawar merah. Ada juga tulisan 'PSI Menang, Walikota Kaesang' yang mengisyaratkan dukungan PSI agar Kaesang maju sebagai calon Wali Kota Depok. Foto: Istimewa
PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.


Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Bakal Calon Presiden Republik Indonesia, Anies Baswedan memberikan sambutan di Kantor DPP PKS, Kamis, 23 Februari 2023. Ketiga partai yang telah mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres disebut akan segera mengukuhkan pembentukan Koalisi Perubahan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.


Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Peserta Dialog Nasional Gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) Indonesia (ketiga kiri) berfoto bersama anggota Forum  LGBTIQ di Medan, Sumatera Utara, 17 Desember 2015. ANTARA FOTO
Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.


Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Mantan politisi dan budayawan Betawi Ridwan Saidi (tengah) terlihat dalam acara Halal Bihalal Jokowi-Ahok yang berlangsung di posko kemenangan Jokowi Jl. Borobudur nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.


Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Jalan Sehat bersama DPW PKS DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 21 Agustus 2022. Foto: YouTube/PKSTV
Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7


Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Jalan Sehat yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta


Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Jalan Sehat bersama DPW PKS DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad, 21 Agustus 2022. Foto: YouTube/PKSTV
Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.


Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Jalan Sehat yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Oktober 2022. TEMPO/Lani Diana
Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar


Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

5 Agustus 2022

 Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah), saat meresmikan pengganti nama rumah sakit menjadi rumah sehat di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, 3 Agustus 2022. Foto ANTARA/Walda
Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Puskesmas Bukan Pusat Kesakitan Masyarakat

PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat.