TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Panin Tbk berencana menerbitkan surat utang atau obligasi pada tahun ini. Besaran obligasi yang akan diterbitkan berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 2,5 triliun.
"Ada keinginan untuk menerbitkan obligasi," kata Direktur Financial Institution Hendrawan D. seusai rapat umum pemegang saham tahunan di kantornya, Jakarta, Senin, 9 April 2012.
Hingga kini, perusahaan belum menentukan waktu penerbitan obligasi tersebut. Panin masih menunggu waktu dan kondisi pasar yang tepat. "Ini harus dilihat permintaannya. Kami belum bisa memastikan," ujarnya.
Dana dari obligasi itu, menurut Hendrawan, akan digunakan sebagai sumber dana pembiayaan jangka panjang yang dilakukan Panin. "Di antaranya untuk infrastruktur," kata dia.
Perusahaan juga belum memutuskan apakah akan diterbitkan dalam bentuk obligasi biasa atau obligasi berkelanjutan (sub-debt). Yang jelas, "Tenornya minimal lima tahun," kata Hendrawan.
Dalam rapatnya hari ini, para pemegang saham memutuskan PT Panin Financial Tbk tidak akan membagikan keuntungan yang diperoleh tahun lalu kepada para pemegang saham.
"Dari laba setelah pajak tahun buku 2011, perseroan tidak membayar dividen," kata Direktur Utama Panin Financial Fadjar Gunawan seusai rapat tersebut.
Pemegang saham sepakat perseroan menggunakan sisa laba bersih 2011 sebesar Rp 923,15 miliar untuk keperluan investasi dan modal kerja. "Ini akan dicatat sebagai laba bersih yang ditahan," ujar dia.
Rapat pun menetapkan susunan direksi Panin Financial, yaitu Fadjar Gunawan sebagai presiden direktur, Bhindawati Gunawan sebagai wakil presiden direktur, dan Marwan Noor sebagai direktur.
Adapun dewan komisaris terdiri atas Presiden Komisaris Mu'min Ali Gunawan, Wakil Presiden Komisaris Suwirjo Josowidjojo, dan Komisaris Independen Sophie Sulaiman. Panin Financial memberi kuasa kepada PT Panin Insurance Tbk selaku wakil pemegang saham untuk menetapkan besarnya gaji anggota dewan komisaris.
SUTJI DECILYA