TEMPO.CO, Jakarta - Gempa 8,5 skala Richter membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Syamsul Maarif, langsung terbang ke Kota Serambi Mekkah itu. Perintah SBY itu disampaikannya dalam keterangan pers singkat ketika dia tengah bertemu Perdana Menteri Inggris David Cameron di Istana Negara, Rabu 11 April 2012.
"Saya perintahkan Kepala BNPB untuk terbang ke Aceh dan memastikan semua under control," kata SBY.
Satu jam setelah gempa SBY mengatakan tidak ada laporan korban jiwa. Sedangkan kerusakan bangunan yang terjadi dianggap tidak terlalu berarti. SBY juga memastikan gempa kali ini tidak akan menimbulkan gelombang tsunami. "Early warning system is working well. Tidak ada ancaman tsunami," ujarnya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kekuatan gempa sekitar 8,5 skala Richter dengan titik pusat 10 kilometer di bawah laut. Sedangkan United States Geological Survey Earthquake mendata kekuatan gempa mencapai 8,7 skala Richter pada kedalaman 32 kilometer di bawah laut.
Gempa mengguncang Aceh pukul 15.38 selama satu menit. Getaran juga terasa di Sumatera Barat pada 15.45 selama lima menit. Satu jam kemudian, sekitar pukul 16.28, gempa susulan terjadi dengan kekuatan 6,5 skala Richter.
CORNILA DESYANA| ARYANI KRISTANTI
Berita terkait:
Gempa Aceh 8,5 SR, Karyawan di Medan Berhamburan
10 Menit Gempa Goyang Warga Banda Aceh
Gempa-gempa Susulan Terus Mendera Aceh