TEMPO.CO , Jakarta:-Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, korban pengeroyokan orang tak dikenal di Pademangan, Jakarta Utara, pada Sabtu dua pekan lalu bernama Arifin Siri. Dia tercatat sebagai anggota TNI Angkatan Laut.
Arifin berkantor di Armada Maritim Kawasan Barat di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. “Korban berpangkat kelasi dan bekerja sebagai staf administrasi di Armabar," kata Rikwanto Selasa 10 April 2012.
Dia menjelaskan, pengeroyokan terhadap Arifin diduga menjadi pemicu keributan berantai di beberapa wilayah di Jakarta dengan motif balas dendam. "Peristiwa di Sunter dan Kemayoran adalah dampak dari pengeroyokan di Pademangan," katanya.
Sepekan setelah pengeroyokan terhadap Arifin, terjadi pengeroyokan oleh puluhan orang terhadap Soleh, 17 tahun dan Zaenal, 19 tahun. Mereka merupakan dua saudara yang sedang nongkrong di depan pompa bensin Shell, Sunter, Jakarta Utara.
Soleh tewas dengan luka tusukan di bagian pinggang. Pengeroyoknya, kata Zaenal, sekitar 30 orang mengendarai sepeda motor. Ciri-cirinya berbadan tegap, rambut cepak, dengan wajah dicat putih. Polisi sempat menduga kelompok itu geng motor baru.
Hanya dalam 24 jam, pengeroyokan oleh geng serupa terjadi lagi. Korbannya empat remaja saat berkumpul di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad lalu.
Polisi akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut dan membentuk tim gabungan bersama Polres Jakarta Utara dan Polres Jakarta Barat untuk mengusut kasus ini. Polisi juga menintensifkan patroli di kawasan rawan geng motor.
Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksamana Untung Suropati membenarkan Arifin Siri adalah anggota Armada Barat dengan pangkat kelasi satu. Saat itu, kata Untung, Arifin bersama temannya bernama Albert keluar dari tempat kosnya. Di perjalanan, keduanya melihat seorang supir truk dipukuli sekelompok orang.
"Arifin berhenti dan berniat melerai. Sayangnya, malah terjadi serangan balik. Dia terluka parah di kepala bagian belakang dan punggung," kata Untung kemarin. Arifin meninggal pada Ahad malam lalu. Untung tak yakin aksi pengeroyokan bermotif dendam. "Dugaan boleh saja. Tanpa bukti, kurang pas disebut motif dendam."
l AYU PRIMA SANDI | SATWIKA MOVEMENTI | ENDRI K
Berita terkait
Pengeroyokan Berantai di Jakarta Bermotif Dendam
Polisi Jaga Ketat Wilayah Rawan Geng Motor
Rahmad Diduga Tewas Dikeroyok di Pondok Indah
Wabah' Geng Motor Menjangkiti Jakarta
Korban Pengeroyokan di Sunter Dikenal Humoris