TEMPO.CO, Jakarta - Berita mengenai gempa berkekuatan 8,5 skala Richter yang mengguncang wilayah Aceh langsung tersiar di ruang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Di tengah agenda pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum, ruang paripurna mendadak senyap.
"Sebentar, saya ingin mengumumkan jika telah terjadi gempa di Sumatera dengan kekuatan 8,5 skala Richter. Berpotensi tsunami," kata Ketua DPR Marzuki Alie saat memimpin rapat paripurna RUU Pemilu, Rabu, 11 April 2012.
Beberapa anggota DPR yang sebelumnya meminta interupsi langsung diam. Suasana jadi hening. Marzuki kemudian melanjutkan dengan memberikan informasi detail mengenai gempa itu.
"Semoga tidak terjadi sesuatu yang kita tidak inginkan. Saya ingin mengajak semua hadirin untuk berdoa," kata politikus Partai Demokrat ini. Para anggota DPR pun langsung menundukkan kepala untuk berdoa.
Gempa berkekuatan 8,5 skala Richter terjadi di Aceh dan sekitarnya pukul 15.38 WIB, Rabu, 11 April 2012. Menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer itu berpotensi tsunami.
Pusat gempa berada di Samudera Hindia, sekitar 432 kilometer barat Sinabang, 527 kilometer barat daya Banda Aceh. Gempa dirasakan di Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung.
Berdasarkan data dari USGS, gempa ini ada di kedalaman 32 kilometer di dekat Pulau Simeuleu, tepatnya di koordinat 2,348 derajat Lintang Utara dan 93,073 Bujur Timur. Gempa terasa sekitar tiga sampai lima menit. Dibandingkan dengan gempa dan tsunami pada 2004, kekuatan gempa ini lebih kecil. Saat itu gempa mencapai 9,2 skala Richter.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait:
BMKG Medan Imbau Warga Pantai Barat Waspada
Gempa Aceh, SBY: Semua 'Under Control'
Isu Tsunami, Warga Pesisir Lari ke Arah Gunung