Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Gempa 2004 dan 2012  

image-gnews
Warga panik dan menangis akibat gempa di Simpang Kodim 0101 Aceh Besar, Banda Aceh, Rabu (11/4). Gempa bumi 8,5 skala richter melanda Banda Aceh pada pukul 15.38 WIB dan membuat panik warga karena berpotensi Tsunami. TEMPO/Agung Pambudhy
Warga panik dan menangis akibat gempa di Simpang Kodim 0101 Aceh Besar, Banda Aceh, Rabu (11/4). Gempa bumi 8,5 skala richter melanda Banda Aceh pada pukul 15.38 WIB dan membuat panik warga karena berpotensi Tsunami. TEMPO/Agung Pambudhy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Aceh 2004 dan 2012 berbeda jauh karena pada delapan tahun lalu lokasi gempa di sepanjang zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, tapi sekarang ini berlokasi di lempeng Indo-Australia, kata pakar tsunami doktor Subandono Diposaptono.

"Beda jauh, dulu gempa terjadi di pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia, sekarang terjadi di lempeng Indo-Australia atau sekitar 175 km lebih ke selatan," kata Subandono yang juga Direktur Tata Ruang Laut dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan itu di Jakarta, Rabu malam.

Dengan demikian, gempa Aceh yang terjadi kali ini merupakan gempa intraplate, bukan interplate seperti gempa Aceh berkekuatan 9,1 skala Richter pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa intraplate tidak menyebabkan tsunami yang besar seperti halnya gempa interplate yang berada di zona subduksi.

"Gempa Aceh 2004 menyebabkan tepian dari lempeng Indo-Australia melenting ke atas sepanjang 1.300 km tegak lurus zone penunjaman tempat lempeng Samudra Hindia menyusup di bawah lempeng Eurasia (megathrust), dari mulai Simeuleu sampai Andaman dan membuat air laut surut dan kemudian menghempas ke daratan," katanya.

Gempa kali ini, kata dia, hanya menyebabkan gerakan mendatar yang menyebabkan getaran dan riak gelombang di lautan. Kalaupun ada tsunami, paling-paling tingginya hanya 10-20 sentimeter saja atau paling tinggi tak lebih dari semeter.

Subandono juga mengingatkan pentingnya rencana tata ruang wilayah menjadi dasar dari pembangunan, khususnya di kawasan pontensial bencana gempa dan tsunami sehingga diharapkan mampu meminimalkan risiko bencana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sayang sekali kalau kita sudah bangun kota dengan sebagus-bagusnya, tapi karena tsunami datang lagi, lalu kota kembali hancur, lalu kita harus membangunnya lagi," katanya.

Ia mencontohkan Jepang yang dilanda gempa 9 SR pada bulan Maret 2011 dan menyebabkan tsunami hingga 10 meter dan menewaskan ribuan korban. Namun, setahun setelah itu belum ada upaya rekonstruksi karena pembangunan kembali baru setelah semua rencana sesuai dengan tata ruang berbasis mitigasi bencana sudah matang.

Rencana tata ruang wilayah, ujarnya, lebih penting daripada pembangunan tembok laut ataupun hutan pantai yang kurang efektif dalam meminimalkan risiko bencana.

BS | ANT

Berita terkait
Gempa Aceh, Warga Padang Sempat Panik 
Kronologi Waktu Gempa Aceh Versi BNPB
Sebagian Sirene Peringatan Tsunami Tak Berbunyi
Pasca Gempa Aceh, Gempa Padang Mengintai 
Gempa Aceh Rusak Bandara Simeulue 
Empat Orang Luka di Simeulue Akibat Gempa
Gempa Susulan di Medan Sampai Sebelas Kali  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

15 Desember 2023

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

BMKG sedang mengembangkan riset aplikasi peringatan dini gempa bumi. Teruji saat gempa Sukabumi guncang keras Bogor, Kamis pagi.


BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

10 Mei 2023

Kepala BMKG memastikan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Labuan Bajo, NTT, berfungsi dengan baik dan dalam kondisi prima. (BMKG)
BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

Kepala BMKG memastikan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Labuan Bajo, NTT, berfungsi dengan baik dan dalam kondisi prima.


Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

31 Maret 2022

Xiaomi telah mengumumkan fase uji coba dari fitur peringatan dini gempa bumi (EEW). (Xiaomi)
Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

Xiaomi menjadi brand smartphone pertama di dunia dengan fungsi EEW di tingkat sistem operasi.


Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

31 Maret 2022

Xiaomi telah mengumumkan fase uji coba dari fitur peringatan dini gempa bumi (EEW). (Xiaomi)
Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna ponsel Xiaomi di Indonesia akan mendapatkan pemberitahuan saat terjadi gempa bumi di sekitarnya.


Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

11 Maret 2022

Penduduk setempat lari mencari perlindungan saat mereka melarikan diri dari kota Irpin, setelah penembakan berat di satu-satunya rute pelarian yang digunakan oleh penduduk setempat,  di Irpin, dekat Kyiv, Ukraina, 6 Maret 2022. Menurut media setempat, Kyiv Indepent, serangan Rusia di Irpin menewaskan tiga orang warga. REUTERS/ Carlos Barria
Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

Menurut Google, Air Raid Alarm di Ukraina diadaptasi dari sistem yang sudah terbangun untuk peringatan dini gempa.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

28 September 2020

Ilustrasi gempa bumi
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

Topik tentang peneliti UGM mengembangkan sistem peringatan dini gempa hingga H-14 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

27 September 2020

Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi yang mampu mendeteksi terjadinya gempa bumi 1-3 hari sebelumnya. Kredit: ugm.ac.id
UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan.


KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

21 Juni 2020

Pegawai KKP sedang menggunakan WRS NewGen. Kredit: ANTARA/HO-KKP
KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

WRS NewGen diharapkan dapat meningkatkan penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.


Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

2 Desember 2018

Ilustrasi gempa. geo.tv
Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

Universitas Indonesia (UI) akan menambah jumlah alat deteksi dini gempa bumi yang akan dipasang di daerah rawan bencana.


Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

24 Oktober 2017

Ilustrasi Gempa
Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

Para peneliti dari Inggri dan Amerika Serikat berhasil menciptakan metode untuk memprediksi secara tepat terjadinya gempa bumi.