TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, meresmikan pengoperasian jembatan baru Cakung Drain di Jalan Akses Marunda, Jakarta Utara, Kamis, 12 April 2012. Setelah jembatan ini dibuka, maka diharapkan mampu menunjang pengembangan perekonomian di Kawasan Ekonomi Khusus Marunda.
Jembatan di Jalan Akses Marunda sebenarnya sudah ada sejak 1985. Namun, perkembangan Kawasan Berikat Nusantara tumbuh sangat cepat. Akibatnya, lalu lintas kontainer meningkat drastis. Otomatis, beban Jembatan Cakung Drain bertambah sehingga tidak bisa mengimbangi frekuensi kendaraan.
Pada 2008-2009, sisi selatan Jembatan Cakung Drain telah dibongkar dan dibangun dengan konstruksi beton. Begitu juga dengan sisi utara. Sekarang jembatan sisi utara sudah bisa digunakan. Pembangunan konstruksi pun telah dimulai sejak pertengahan tahun lalu.
Ery mengklaim, usia jembatan sisi utara itu bisa mencapai 50 tahun. Panjang jembatan mencapai 120 meter dengan lebar 7,5 meter yang terdiri dari empat lajur. “Nilai kontrak Rp 17 miliar,” katanya.
Empat lajur Jembatan Cakung Drain dapat dilalui oleh kendaraan berat secara bersamaan. Dua lajur di sisi selatan untuk kendaraan yang akan menuju Jalan Cakung–Cilincing dan dua lajur di sisi utara untuk kendaraan yang menuju Marunda atau wilayah Bekasi Utara.
Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Cilincing, Ajun Komisaris Iskandar, menyambut baik dibukanya sisi utara Jembatan Cakung Drain. Sebelumnya, kendaraan kerap berjubel di sisi selatan. Kecelakaan pun sering terjadi akibat pengendara tidak sabar mengikuti antrean. Dalam satu bulan, bisa terjadi empat sampai lima kasus kecelakaan di sana. "Saya harap sekarang kepadatan berkurang sehingga angka kecelakaan juga menurun," katanya.
Untuk kelancaran lalu-lintas, Polsek Cilincing menempatkan empat polisi di wilayah tersebut. Kendaraan yang mengarah ke Marunda diarahkan melalui jembatan baru di sisi utara. Penempatan polisi ini setidaknya akan dilakukan selama sebulan ke depan.
PINGIT ARIA