TEMPO.CO , Jakarta --Pemerintah Amerika Serikat kemarin secara resmi memberikan bantuan bagi sistem montoring dan respon pengawasan bencana (DMRS) untuk kawasan ASEAN. Duta Besar Amerika untuk ASEAN David L. Carden mengatakan masalah mitigasi bencana alam sangat krusial bagi kawasan ASEAN karena padatnya penduduk dan lokasinya yang rawan bencana.
“ASEAN telah menjadi pemimpin dalam mempromosikan sistem pengawasan dini bencana dan kerjasama dalam logistik bantuan kemanusiaan. Kami bangga menjadi bagian dalam sistem ini,” kata Carden dalam konferensi pers di kantor Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre) di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis 12 April 2012.
Sistem ini merupakan hasil kerjasama dengan Pacific Disaster Centre (PDC) Universitas Hawaii. Tim ini menurut Direktur Eksekutif PDC Ray Shirkodai mengumpulkan data-data bencana baik secara internasional maupun regional. “Kami kemudia membuat sistem yang mengintegrasikan data tersebut dalam satu platform,” ia menjelaskan.
Sekretaris Jendral ASEAN Surin Pitsuwan dalam kesempatan tersebut menegaskan bantuan ini sangat berarti bagi penanganan bencana di kawasan ini. “Kemampuan untuk mengumpulkan dan mengkoordinasi informasi bencana semakin baik setelah bencana gempa dan tsunami besar pada 2004,” ujar Surin.
Fakta ini menurut Surin terungkap pasca-musibah gempa 8,8 Skala Richter yang mengguncang pantai Barat Sumatera Rabu petang. Hanya dalam hitungan menit, Thailand telah menetapkan kondisi bahaya tsunami di enam provinsi. Bandara internasional di Phuket pun langsung ditutup. Sedangkan Malaysia telah mengingatkan warga untuk menjauh dari perairan Kedah, Perlis, Pulau Pinang, dan Perak.
“Musibah kemarin sangat menakutkan. Tetapi berkat badan koordinasi mitigasi bencana ASEAN (AHA Centre), saya yakin kawasan ASEAN cukup aman,” ucap Surin. Memang ia mengakui, AHA Centre yang baru berdiri pada 17 November 2011 lalu itu, masih dalam tahap awal. “Pada akhir 2012, AHA Center akan bekerja secara sempurna,” ia menegaskan.
Adapun Direktur Eksekutif AHA Centre Said Faisal yakin pihaknya akan mampu menjadi fasilitator manajemen data bencana serta koordinasi bantuan logistik di kawasan ASEAN. “Badan ini akan melayani seluruh negara ASEAN dalam tanggap bencana,” ucapnya.
L SITA PLANASARI A.