TEMPO.CO, Malang - Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil memproduksi kapal patroli berbahan fiberglass. Kapal berukuran panjang sembilan meter dan lebar 2 meter itu diproduksi di bengkel yang ada di dalam Lapas Porong. "Pada 16 April diluncurkan," kata juru bicara Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Tjahjono Sejati, saat berada di Malang, Kamis, 12 April 2012.
Kapal patroli itu akan terlebih dahulu diuji coba di Sungai Porong menuju Selat Madura. Pembuatan kapal ini bekeja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya dan PT PAL Surabaya. Tujuannya untuk membekali keterampilan kepada para narapidana sebagai bekal setelah mengakhiri masa hukumannya.
Kapal yang menghabiskan anggaran Rp 400 juta ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. "Untuk kapal patroli di Lapas Nusakambangan," ujar Tjahjono.
Proyek pembuatan kapal patroli ini dikomandani Suud Rusli, terpidana mati kasus pembunuhan bos PT Asaba, Boedyharto Angsono, dan pengawalnya, Edy Siyep, di Jakarta Utara, pada 2003. Suud dipercaya mengkoordinasi 17 orang narapidana untuk mengerjakan kapal patroli itu.
Sebelumnya, Suud mengaku ikhlas menerima hukuman mati bagi dirinya. Suud meyakini semua hal di dunia, termasuk nasibnya, sudah diatur Tuhan. "Saya berpikir positif saja. Sampai sekarang Tuhan kasih saya kehidupan, berarti Tuhan masih kasih saya kesempatan," katanya kepada Tempo beberapa waktu lalu.
EKO WIDIANTO