Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Bang Maman, Pemerintah Dinilai Lempar Tanggung Jawab  

image-gnews
Aplikasi yang dibuat anak SD, Ponsel untuk ibuku
Aplikasi yang dibuat anak SD, Ponsel untuk ibuku
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Guru mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengkaji kurikulum tingkat sekolah dasar (SD). Desakan ini disuarakan terkait dengan munculnya cerita "Bang Maman dari Kali Pasir" di lembar kerja siswa kelas 2 SD yang dinilai tak pantas.

"Kasus ini harus dijadikan momen untuk pemerintah memperhatikan bahan ajar dan buku teks yang digunakan di Indonesia untuk seluruh level kelas," kata Retno Listyarti, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, pada wartawan di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat, 13 April 2012.

Retno dengan tegas menolak sikap pemerintah yang cenderung melempar tanggung jawab pada guru, sekolah, penulis, dan penerbit buku dalam kasus cerita "Bang Maman dari Kali Pasir". Pasalnya, cerita ini ada dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Retno menyebut, dalam buku pelajaran muatan lokal yang diterbitkan Erlangga, misalnya, tidak disebut kata "istri simpanan", tetapi toh kata "cerai" tetap tak bisa dihindari dalam cerita "Bang Maman. "Jadi guru, penulis, sampai penerbit itu hanya melakukan apa yang digariskan pemerintah," kata guru di SMA Negeri 13 ini.


Di lain pihak, Heru Narsono, seorang wali murid yang putranya bersekolah di kelas 5 SD berstatus rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI), menyatakan cerita-cerita tak lazim telah ditemukannya sejak lima tahun lalu. Saat putranya kelas 1 misalnya, di lembar kerja siswa terbitan Widya Utama ditemukannya cerita tentang "Si Angkri" yang menurutnya banyak mengandung unsur kekerasan. "Bagaimana mungkin anak kelas 1 SD diperkenalkan dengan cerita pembunuhan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian di buku pelajaran kelas 3, ditemukannya lagi kekerasan dalam cerita soal Rosim yang badannya ditusuk-tusuk dengan tusuk konde oleh tuan rumahnya, Nyonya Van Der Book. Dalam adegan selanjutnya, si nyonya rumah bahkan digambarkan dengan jelas bagaimana tangan Rosim diikat dengan kain. Selanjutnya, kain itu dibasahi minyak dan dibakar. "Lebih memprihatinkan lagi, setelah membaca cerita, anak-anak didik diminta memperagakan adegan itu dalam drama," katanya.

Heru menyatakan, ia sudah pernah mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan dalam teks buku pelajaran anaknya ini pada Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim dalam sebuah dialog di sebuah televisi swasta. Namun, saat itu masukannya hanya ditampung. "Sekarang dengan adanya kasus ini, saya harap pemerintah lebih sungguh-sungguh memperhatikannya."

PINGIT ARIA

Berita Terkait:
Biem Benyamin: Tak Ada 'Bang Maman' di Betawi
'Bang Maman' di Buku SD, Diknas Kecolongan

Kontroversi Istri Simpanan di Buku Kelas 2 SD

Kisah Bang Maman, Penerbit Buku Anak Diminta Sensitif
Pantaskah 'Bang Maman dan Istri Simpanan' di Buku SD?
Bang Maman Tak Punya Simpanan di Kembangan
Sikap Sekolah Soal Kisah Bang Maman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

4 Februari 2017

Penerus gelar Datuk Tan Malaka, Hengki Novaro Arsil berjalan diiringi kerabat Ibrahim Datuk Tan Malaka berjalan menuju Balai Adat dalam prosesi penyerahan mandat kepada tim delegasi penjemput jasad Tan Malaka. TEMPO/Hari Tri Wasono
Aktivis Ingin Ajaran Tan Malaka Masuk Kurikulum Pendidikan

"Mengingat relevansinya yang supel terhadap perkembangan zaman.
Di titik ini pemindahan makam jadi tidak penting lagi," kata
Monti, seorang aktivi.


Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

5 September 2016

TEMPO/Panca Syurkani
Matematika Anak Dapat Nilai Nol, Ayah Mengadu ke Komnas Anak

Karena dapat nilai nol di rapor, DV tak naik kelas.


Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

13 Agustus 2016

Seorang petugas menunjukkan Buku pelajaran sekolah dasar bermuatan materi porno yang beredar di Kota Bogor (10/7). Tempo/Sidik Permana
Gambar Sampul Dinilai Vulgar, Sekolah Ini Tarik Buku LKS  

SMK Walisongo, Mojokerto, telah menarik LKS tersebut dan meminta pihak penerbit mengganti gambar sampulnya.


Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

7 Maret 2016

Ilustrasi buku. Sxc.hu
Diprotes, Buku Fiqih Siswa SD Sebut Banci Bisa Jadi Imam  

Buku Fiqih untuk siswa kelas II SD Islam di Palembang, yang menyebutkan banci bisa menjadi imam, diprotes.


Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

17 November 2015

Ilustrasi. thegamingliberty.com
Buku LKS SD Bermuatan 'Pelacur' Akhirnya Ditarik  

Menurut Zubaidah, buku melalui proses editing dan diawasi secara ketat.


Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

11 Juli 2015

Membenahi Bahasa, Membenahi Matematika

Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.


Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

29 Maret 2015

Sxc.hu
Guru Laporkan Buku Agama Terlarang ke Polisi, Suruh Disimpan  

Polisi sempat mendatangi sekolah yang masih menyimpan buku agama yang membolehkan membunuh umat non-muslim. Tapi tak ada penyitaan.


Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

29 Maret 2015

Ilustrasi. TEMPO/Aditia Noviansyah
Buku Agama yang Bolehkan Pembunuhan Masih Beredar  

Menteri Anies memerintahkan menarik semua buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X dan XI SMA di seluruh Indonesia.


Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

25 Maret 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
Dinas Pendidikan Ganti Materi Radikal di Buku Agama SMA

Dinas Pendidikan Jawa Timur menepis anggapan bahwa pihaknya
kecolongan.


Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

25 Maret 2015

Dua siswi membaca buku
Pemerintah Diminta Menyisir Materi Radikal Buku Sekolah

Banyak ditemukan istilah khilafah dan terminologi politik pemerintahan lain yang selama ini dikampanyekan kelompok berideologi Islam.