TEMPO.CO, Bojonegoro - Tim Persibo Bojonegoro dikenai sanksi oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) berupa denda senilai Rp 10 juta. Penyebabnya, para Boromania, julukan suporter Persibo, berulah saat Persibo menjamu PSM Makassar di Stadion Letjen Soedirman, Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu malam, 19 Februari 2012 lalu. “Sanksi tersebut sudah kami selesaikan. Denda sudah dibayar,” kata Media Officer Persibo, Imam Nur Cahyo, kepada Tempo, Jumat, 13 April 2012.
Dalam laga tersebut, para Boromania melakukan pelemparan ke kiper PSM. Para suporter marah dan melempari botol-botol plastik dari air mineral yang dipicu protes kiper PSM kepada wasit, yang menganggap posisi pemain Persibo dalam keadaan offside. Aksi para Boromania terekam oleh tim PSSI yang mengawasi jalannya pertandingan.
Menurut Imam, sanski yang dijatuhkan PSSI tersebut dinilainya sebagai kritikan dan masukan bagi para Boromania. Karena itu, Imam meminta para suporter Persibo tersebut tidak melakukan tindakan ceroboh dan anarkistis yang bisa merugikan Persibo.
Sementara itu, Presiden Boromania M. Basar mempertanyakan sanksi tersebut. Basar tidak membantah para Boromania melakukan pelemparan, namun jumlah botol plastik yang digunakan untuk melempar sangat sedikit. ”Kalaupun harus dijatuhkan sanksi, tidak seberat itu,” ujarnya kepada Tempo.
Basar mengatakan para Boromania relatif terjaga emosinya dan mereka mudah dikontrol. Ketika Boromania menyaksikan pertandingan antara Persibo melawan Persebaya Surabaya pekan lalu, situasi aman. Keributan justru terjadi luar stadion.
Pertandingan antara Persibo Bojonegoro melawan PSM Makassar berakhir imbang 1-1. Striker Persibo, Wahyu Teguh, lebih dahulu membobol gawang PSM pada menit ke 59. Sementara gol balasan PSM diciptakan gelandang serang asal Korea Selatan, Kwon Jun, pada menit 79 babak kedua.
SUJATMIKO