TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya dan TNI Angkatan Laut mengerahkan sebanyak 250 polisi dan tentara pada hari pertama operasi geng motor, Jumat, 13 April 2012 malam. Mereka bertugas menjaga wilayah rawan pengeroyokan sejak pukul 21.00 WIB di Kepolisian Resor Jakarta Pusat.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, mengatakan pasukan gabungan berasal dari motor trail, sabhara, provost, brimob, reserse, garnisun, dan polisi militer Angkatan laut.
Daerah Jakarta Pusat yang dijaga antara lain Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Salemba, dan Jalan Pramuka. Sementara wilayah Jakarta Utara, terdiri dari Pademangan dan Warakas.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya mengungkap kasus pengeroyokan oleh geng motor di Jakarta. Sekelompok pengendara sepeda motor menganiaya dan mengeroyok sejumlah orang di beberapa titik di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Dua orang tewas dan belasan orang terluka. Pengeroyokan berantai sejak Sabtu, 7 April 2012 di Sunter, Jakarta Utara, dan Ahad, 8 April di Kemayoran, Jakarta Pusat. Bahkan kejadiannya berlanjut hingga Jumat, 13 April 2012 dinihari, di sekitar Jakarta Utara dan Pusat.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait
Geng Motor Sempat Rusak Mobil di Priok
Di Kamera CCTV, Pengeroyok Sunter Berambut Cepak
Polisi Tangkap Pengeroyok Marinir
'Wabah' Geng Motor Menjangkiti Jakarta
Rusak Kantor Polisi, Pelajar Jadi Tersangka
Tragedi Horor Geng Motor di Jalan Pramuka
TNI Bantu Polda Metro Ungkap Kasus Geng Motor
Cegah Pengeroyokan Berulang, Polisi-TNI Patroli
Polri Imbau Geng Motor Serahkan Diri