TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Kabupaten Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam, saat ini dalam kondisi siap siaga menyusul terjadinya gempa Bumi berkekuatan 6,4 skala Richter yang mengguncang wilayah itu, Ahad, 15 April 2012.
"Masyarakat sudah waspada semua," kata mantan Bupati Sumeulue, Darmili, saat dihubungi Tempo, Ahad sore. "Kalau terjadi gempa, (masyarakat) sudah siap menuju gunung semua."
Gempa mengguncang Kabupaten Simeulue, Aceh, pada pukul 12.57 WIB. "Tidak ada korban jiwa," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tempo, Ahad siang.
Menurut Sutopo, pusat gempa berada di 641 kilometer barat daya Kabupaten Simeulue dengan kedalaman 121 kilometer. "Gempa dirasakan cukup lemah oleh warga Simeulue dan sekitarnya," ujar dia.
Darmili mengatakan guncangan gempa yang terjadi memang tidak terlalu kuat. Soalnya, pusat gempa berada cukup jauh, meski terletak di dalam wilayah Simeulue. "Berbeda dengan gempa tanggal 11 April kemarin yang memang besar," ujarnya.
Menurut Darmili, tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi hari ini. Begitu juga dengan kerugian materiil. "Tidak ada kerusakan," ucap dia yang mengaku saat ini sedang berada di salah satu pantai di wilayah Simeulue.
Meski masyarakat sudah waspada, Darmili menyayangkan tidak berfungsinya sirene di Simeulue sebagai early warning system (EWS) atau peringatan dini terhadap datangnya gelombang tsunami akibat gempa.
Darmili juga mengaku tak tahu keberadaan sirene di wilayah itu selama ini. "Tidak pernah disosialisasikan. Saya baru tahu dari TV," katanya.
Sebelumnya gempa berkekuatan 8,5 skala Richter menggoyang Aceh pada pukul 15.38 WIB Rabu 11 April 2012. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sekitar 434 kilometer sebelah barat daya Meulaboh. Gempa juga dirasakan warga Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
PRIHANDOKO
