TEMPO.CO, Jakarta - Polisi kesulitan melacak identitas pengemudi Toyota Yaris yang menembak dua tentara di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, penyidik belum memperoleh keterangan dan bukti-bukti yang mengarah kepada pengemudi Yaris itu. “Ini yang menyulitkan," kata Rikwanto, Sabtu 14 April 2012.
Kasus penembakan itu terjadi dua hari lalu di Jalan Pramuka. Seorang pengendara Yaris melepaskan tembakan ke arah gerombolan pemuda yang melakukan konvoi sepeda motor. Dua orang menjadi korban timah panas.
Belakangan diketahui, korban itu adalah Kelasi Sugeng Riyadi dari Lembaga Farmasi TNI Angkatan Laut dan Prada Akbar Fidi Aldian, anggota Yonif Linud 503 Kostrad. Peluru menyambar telinga kiri Sugeng, lalu masuk ke dada Akbar hingga tembus ke punggung.
Menurut Rikwanto, aksi gerombolan pengendara sepeda motor itu diduga masih terkait dengan kasus pengeroyokan terhadap Kelasi Satu Arifin Siri, anggota TNI Angkatan Laut, pada 31 Maret 2012 di Pademangan, Jakarta Utara. Arifin tewas dalam peristiwa itu.
Menyusul tewasnya Arifin, sekelompok pemuda bersepeda motor melakukan serangkaian serangan di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat pada 7, 8, dan 13 April 2012. Awalnya, polisi menduga pelakunya adalah geng motor. Namun belakangan ditemukan indikasi keterlibatan sejumlah anggota TNI dalam peristiwa itu. “Diduga ini masih terkait dengan tewasnya Kelasi Arifin,” kata Rikwanto.
Selain itu, indikasi keterlibatan tentara cukup kuat ketika dua anggota gerombolan ditembak pengemudi Toyota Yaris di Jalan Pramuka. Saat itu mereka tengah berkonvoi. Pengendara Yaris merasa terganggu dan meminta mereka menyingkir. Entah bagaimana tiba-tiba terdengar suara letusan, dan korbannya adalah Kelasi Sugeng serta Prada Akbar.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati sempat menyangkal dugaan itu. Menurut dia, orang yang berambut cepak dan berbadan tegap bukan hanya tentara. “Sekarang ini bukan tentara juga ada yang berambut cepak dan berbadan tegap," kata Untung.
Untuk memastikan ada-tidaknya keterlibatan tentara, akhirnya polisi dan TNI bekerja sama menyelidiki kasus ini. Jumat malam, polisi dan TNI menggelar operasi gabungan.
Sasarannya antara lain Jalan Benyamin Sueb, Jalan Salemba, dan Jalan Pramuka di Jakarta Pusat serta wilayah Pademangan dan Warakas di Jakarta Utara. "Sejauh ini belum ada laporan mengenai pelaku yang ditangkap," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol.
SATWIKA MOVEMENTI | ATMI PERTIWI | PINGIT ARIA | Suseno
Berita Terkait
Tersangka Pengeroyokan Dikenal Anak yang Sopan'
Alasan Polda Libatkan TNI Usut Kasus Geng Motor
Kronologi Penyerangan Geng Motor Berambut Cepak
Operasi Geng Motor Libatkan 250 Polisi dan Tentara
Operasi Hari Pertama, Jakarta Aman dari Geng Motor
Tragedi Horor Geng Motor di Jalan Pramuka
TNI Bantu Polda Metro Ungkap Kasus Geng Motor