TEMPO.CO , Semarang: Politikus DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyarankan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mengambil orang partai jika ingin ada pergantian menteri di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. “Kalau saran saya kalau ada pergantian kabinet tak usah dari partai, tapi ambil saja dari kalangan profesional murni,” kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu di Semarang, Sabtu, 14 April 2012.
Priyo membantah Partai Golkar telah menyiapkan nama untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menyusul kabar bakal ada menteri dari Partai Keadilan Sejahtera yang diganti. “Kami tidak tertarik,” kata Priyo.
Priyo mengklaim dia termasuk orang yang disebut-sebut akan masuk menjadi menteri. Tapi, Priyo menegaskan dia tak ingin neko-neko masuk dalam kabinet. “Biarlah orang lain. Jabatan yang saya emban sekarang sudah sangat tinggi. Saya merasa nyaman di DPR,” katanya.
Priyo juga berpendapat sebaiknya PKS tetap dipertahankan di Sekretariat Gabungan, yang merupakan kumpulan partai-partai pendukung pemerintahan SBY. Tapi, kata Priyo, masalah kabinet adalah kewenangan yurisdiksi seorang presiden SBY secara penuh. “Tak boleh diprotes siapa-siapa,” katanya.
Priyo meminta publik menyerahkan masalah anggota kabinetnya kepada Presiden SBY. Priyo mengakui saat ini memang ada sinyal kedekatan antara Demokrat dengan Partai Gerindra dan Partai Hanura. Priyo menyebut jika Gerindra dan Hanura bergabung menjadi partai pendukung pemerintahan SBY, maka itu akan menjadi berita paling top bulan ini.
“Bagi Golkar tak ada masalah. Kami pun sudah lama menjalani persahabatan dengan Gerindra dan Hanura,” katanya.
ROFIUDDIN