TEMPO.CO , Surakarta: Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menegaskan jika partainya siap untuk menjalin kerja sama parlementer dengan Partai Demokrat. Meski demikian, partainya tidak akan bergabung dalam koalisi.
“Ajakan untuk koalisi itu memang tidak ada,” kata Prabowo saat ditemui di Surakarta, Sabtu 14 April 2012. Menurut dia, Partai Demokrat hanya mengajak kerja sama di bidang parlementer. Partainya bersedia mengikuti ajakan itu dengan syarat tidak perlu ada kerja sama formil dan tertulis.
Dengan kerja sama seperti itu, Gerindra akan mendukung kebijakan pemerintah yang diajukan dalam bentuk rancangan undang-undang selama dinilai sesuai dengan kepentingan nasional. Sebaliknya, mereka juga tidak akan mendukung setiap kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan masyarakat. “Kerja sama ini hanya terjalin kasus demi kasus, rancangan demi rancangan,” katanya.
Dia juga menegaskan partainya tidak pernah mendapat tawaran menteri dari pemerintah. Dia justru menyarankan agar pemerintah fokus untuk menyelesaikan mandatnya hingga 2014 mendatang. “Kami sendiri merasa perlu untuk selalu konsolidasi untuk 2014,” katanya.
Tawaran agar Gerindra masuk dalam koalisi partai pendukung pemerintah muncul setelah Partai Keadilan Sejahtera berbeda dengan koalisi dalam pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat tentang kenaikan harga minyak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan. Namun, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syarif Hasan membantah menawarkan kerja sama di parlemen kepada Gerindra dan Hanura.
AHMAD RAFIQ