TEMPO.CO, Makassar - Satuan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menahan 12 orang sebagai kelanjutan dari kekerasan geng motor Makassar yang menewaskan Ibrahim, 22 tahun, Ahad 14 April 2012.
"Memang kami belum punya atribut pelaku, tapi mereka menamakan diri GF alias Generation Freedom," kata Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Erwin Triwanto, di markasnya, Ahad 15 April 2012.
Pengeroyokan oleh geng motor di Makassar terjadi hari ini. Dari pelaku, polisi menyita barang bukti dua ketapel dan tiga anak panah.
Soal pemicu bentrokan, polisi mendapat dua keterangan berbeda dari pelaku dan rekan korban. Versi rekan korban, mereka dibuntuti geng motor tersebut sejak keluar Hotel Horison, Jalan Jenderal Sudirman, menuju rumahnya di Jalan Bontomene bersama 12 rekannya. Korban aktivis Pemuda Pancasila baru menghadiri kegiatan kelompoknya itu.
"Jadi korban bersama temannya ada sekitar enam motor lalu diikuti sekitar 10 motor (pelaku),” kata Erwin. “Entah kenapa korban terjatuh. Korban dipukuli dengan balok dan batu. Luka paling besar memang ada di kepala."
Korban sempat kena anak panah dari jarak dekat oleh seorang pelaku. Anak panah menancap di punggung korban. Korban kini dibawa ke kampung Duampanua, Pinrang, untuk dimakamkan.
Versi pelaku menyebutkan provokasi awal dilakukan oleh kelompok korban. "Katanya karena di-salib (didahului), jadi dia kejar," ujar Erwin.
Seorang pelaku, AN, 19 tahun, mengatakan korban bersama rekannya memprovokasi, sehingga berujung pada aksi brutal. Dia mengaku menyesali perbuatannya. "Mereka gas-gas terus motornya di samping kami," kata AN.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terkait
Dikeroyok Geng Motor, Mahasiswa Makassar Tewas
Tersangka Geng Motor Bantah Keroyok TNI AL
Kasus Geng Motor, Pengemudi Yaris Masih Gelap
'Tersangka Geng Motor Dikenal Anak yang Sopan'
Alasan Polda Libatkan TNI Usut Kasus Geng Motor
Polisi Periksa Belasan Saksi Kasus Geng Motor