TEMPO.CO, Bandung -Perkebunan teh yang dilintasi jalan tol Cipularang menuju Bandung dipertimbangkan untuk dialihfungsikan. ”Kebun teh itu, sejak ada jalan tol Cipularang, iklimnya berubah. Jadi tidak cocok lagi untuk kebun teh. Tehnya menjadi rusak,” kata Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan di Bandung, Ahad 15 April 2012.
Dahlan mengatakan luas lahan perkebunan teh yang lokasinya dilintasi jalan tol itu menembus hampir 1.000 hektare. ”Kebun teh yang dibelah jalan tol, kanan-kirinya dibelah jalan tol, dulunya kebun teh semua,” kata dia.
Dia menuturkan tengah mencari jalan keluar dari kondisi itu. ”Begitu ada jalan tol yang membelah kebun teh, udara di sekitar kebun teh itu berubah, sehingga kami lagi berpikir, ini mau diapakan, ya. Sebab, kalau terus mau dipertahankan dengan bentuk teh seperti itu, itu perusahaan akan rugi terus,” kata Dahlan.
Dua hal tengah ditimbangnya. Pertama, kata dia, mengubah kebun teh itu untuk usaha lain. ”Atau kita cari bibit teh yang penemuan baru, yang cocok dengan iklim yang sudah berubah akibat jalan tol itu,” kata dia. ”Karena teh itu memerlukan satu udara yang fresh, yang dingin dan sejuk.”
Dahlan mengatakan tengah mencari kemungkinan bibit yang cocok untuk situasi iklim semacam itu. Dia mengaku sudah meminta Balai Pembibitan Teh untuk menemukan varietas baru yang cocok untuk iklim kebun teh yang rusak akibat keberadaan jalan tol itu.
Baca Juga:
”Kalau nggak bisa ditemukan, terpaksa harus diganti dengan kebun lain, apakah kebun karet,” kata Dahlan. ”Bahkan diubah peruntukannya menjadi hal yang lain sama sekali, apakah tempat wisata atau bagaimana, saya minta masukan pada teman-teman tadi, bagaimana menghadapi situasi seperti itu.”
Tak hanya kebun teh, Dahlan juga mengaku sudah menyarankan pada direksi PT Inti untuk memindahkan fasilitas perakitan mereka di Bandung. ”Saya pernah meninjau ke sana, di sana dipakai untuk merangkai rangkaian elektronik, misalnya. Menurut saya, merangkai seperti itu bisa di Purwakarta, bisa di Sukabumi, di mana-mana yang lahannya masih murah,” kata dia.
Dahlan beralasan lahan yang dijadikan fasilitas perakitan di pusat Kota Bandung itu, dengan harga jual yang tinggi, sayang jika dimanfaatkan seperti itu. ”Menurut orang bisnis seperti saya, lahan seperti itu tidak boleh dipakai untuk usaha seperti itu karena kurang produktif,” kata dia.
”Apa nggak perlu dipikirkan lahan itu untuk apa, yang bagi Kota Bandung dan perusahan lebih memberi nilai tambah. Kalau pabrik itu sebaiknya di luar kota. Karena itu tadi, itu lahan mahal banget, sayang kalau hanya dipakai seperti itu,” kata Dahlan.
AHMAD FIKRI