Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riedl dan Blakblakan Soal Pengaturan Skor Bahrain  

image-gnews
Alfred Riedl. ANTARA/Puspa Perwitasari
Alfred Riedl. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menyelesaikan misi yang belum usai. Itu alasan Alfred Riedl kembali ke Indonesia untuk memenuhi undangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Padahal badan sepak bola dunia (FIFA) belum mengakui keberadaan PSSI versi KPSI.

Ditemui oleh Tempo di sebuah hotel di Jakarta, Selasa 10 April 2012 sore lalu, pria kelahiran Wina, Austria, 62 tahun lalu ini menampilkan gaya bicara yang masih sama seperti dua tahun lalu. Tenang, dingin, dan serius. Berikut ini petikan wawancaranya:

Bagaimana Anda bisa kembali ke Indonesia?
Saya meninggalkan Indonesia sekitar musim panas tahun lalu, sekitar akhir Juli. Kemudian saya mendapatkan tawaran dari Laos untuk bergabung dengan tim Laos. Tapi saya hanya menjadi observer, tidak memiliki kuasa apa pun serta kontrak.

Kapan tepatnya Anda menerima tawaran tersebut?
Sekitar sembilan atau sepuluh hari lalu. Pak Iman, Pak Rahim (Soekassah), sempat juga menelepon saya (dalam konferensi pers di kantor PSSI versi KPSI beberapa waktu lalu ia sempat mengutarakan alasan kedatangannya ke Jakarta atas undangan sahabat).


Mengapa Anda mau mengambil pekerjaan ini?
Dulu pekerjaan saya diganggu oleh beberapa orang. Tiba-tiba saya diberhentikan begitu saja.


Jadi Anda ingin menyelesaikan pekerjaan yang dulu belum selesai?
Ya. Kami memulai sesuatu dan berjalan cukup baik pada awalnya. Tapi masalah mulai muncul pada Maret 2010. Pemerintah tidak memberikan dana, padahal kami memiliki banyak rencana, termasuk berlatih di luar negeri. Semuanya sudah terencana, tapi masalah kemudian muncul.

Kemudian digelar pertemuan Solo pada 9 Juli dan segala sesuatunya berakhir untuk saya. Saya adalah orang pertama yang dibuang. Tidak ada yang memberi tahu saya. Pak Iman yang memberi tahu saya bahwa saya bukan lagi pelatih utama. Sangat aneh dan tidak profesional. Tidak ada pemberitahuan dan surat sampai hari ini.

PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin bilang Anda membuat kontrak secara personal (dengan Nirwan Bakrie)?
Saya bisa buktikan (bukan kontrak pribadi). Ada stempel resmi federasi dan bermaterai.

Lalu, bagaimana perkembangan di FIFA mengenai aduan pemutusan kontrak Anda?
Saya belum menerima kabar apa pun dari mereka. Saya harus bersabar. Saya meminta mereka untuk cepat menyelesaikan, tapi belum ada jawaban. Saya tidak tahu berapa kasus serupa yang mereka sedang tangani, tapi saya mesti bersabar. Yang penting, saya harus mendapatkan uang saya dari PSSI yang lama atau yang baru. Hal itu normal dan logis.

Siapa pemain nasional yang akan Anda temui?
Beberapa pemain timnas yang saya tahu dan beberapa pemain naturalisasi. Saya rasa tidak penting menyebut nama. Ya, pemain yang dulu saya latih, satu atau dua pemain yang berada di Jakarta. Pertemuan biasa antara mantan pelatih dan pemainnya yang masih aktif bermain serta beberapa pemain naturalisasi baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya juga akan bertemu dengan beberapa pelatih. Saya akan bertemu dengan Rahmad Darmawan, dan mudah-mudahan dia bisa menjelaskan kepada saya situasi yang terjadi di sini. Hanya pembicaraan antar-pelatih.


Anda tetap berhubungan dengan para pemain Indonesia sejak tidak lagi menjadi pelatih timnas?
Tidak. Saya tidak memiliki alasan untuk itu (berhubungan). Tapi suatu hari saya akan (menghubungi). Saya memiliki nomor mereka dan saya akan menyapa mereka.


Ada kabar yang mengatakan Anda penyebab para pemain melawan pelatih timnas PSSI, Wim Rijsbergen?
Saya rasa Anda tidak tahu sejarahnya. Pada pertandingan pertama melawan Bahrain di Jakarta, Indonesia kalah 2-0. Anda tahu apa yang terjadi pada babak pertama? Ia memaki para pemain saat kedudukan 1-0, dia bilang “Fu** you all! Jika kalian tidak memperbaiki permainan kalian, maka saya akan mengeluarkan Anda semua.”
Di situ ada banyak orang dan banyak saksi. Sekarang saya bertanya, apakah ada pemain yang masih bersedia bermain bagi pelatih yang berkata seperti itu? Itu fakta.
Ketika saya mendengar hal itu, saya berada di Eropa. Pelatih yang menghina pemain seperti ini dalam kualifikasi Piala Dunia, ia harus sesegera mungkin diberhentikan. Dia tidak seharusnya melakukan hal ini. Saya tidak memiliki masalah personal dengan Wim, tapi karena ia menghina mantan pemain saya. Dia seharusnya tidak bersikap seperti ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang kekalahan telak 10-0 dari Bahrain lalu?
Kejutan buruk yang luar biasa bagi saya. Hasil yang buruk karena hanya bisa memainkan tim yang lemah. Kita tidak bisa menyalahkan para pemain. Mereka “overloaded”.

Jadi, menurut Anda, pemain yang dipilih bermain melawan Bahrain tidak pantas diturunkan?
Saya rasa mereka tidak cukup kuat. Mereka adalah pemain muda dan tidak berpengalaman. Saya katakan lagi: mereka “overloaded”.

Menurut Anda, berapa tahun lagi timnas Indonesia bisa bermain bagus dan terorganisasi?
Anda harus melihat, sistem pengembangan pemain muda di negara ini seperti apa? Apa yang kita punya di sini? Kalau tidak kita mulai dari sekarang, tidak akan bisa. Kita harus mulai membina dari pemain muda, menemukan pelatih yang bagus untuk mereka. Kalau tidak, ya selamanya tidak akan bisa.

Pada pertandingan final Piala AFF yang lalu, ada isu Anda berperan dalam “jual-beli” pertandingan melawan Malaysia. Apa benar?
Saya tidak akan menjawab rumor. Mereka boleh katakan apa yang ingin mereka katakan, tapi itu hanya kebohongan.

Ada dugaan Anda didepak sebagai pelatih timnas PSSI karena terlibat dalam pengaturan skor?
Ya, mereka memang ahli (memasang muka sinis). Mereka ahli mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Saya tidak perlu banyak berkomentar.

Apakah Anda memiliki rencana untuk menemui Djohar Arifin?
Tidak. Untuk apa?

Anda yakin PSSI baru di bawah kepemimpinan La Nyalla Mattalitti akan membawa perubahan yang baik?
Tentunya akan membawa perubahan baik. Tapi kita harus menunggu sampai ada keputusan FIFA.

ANANDA W. TERESIA | ARIE FIRDAUS

Berita terkait
Riedl: Prestasi Pemain Timnas Jeblok
Soal Riedl, Djohar Pilih 'No Comment'
Rahmad Girang Riedl Kembali ke Indonesia
Riedl Bahas Kontrak 'PSSI Bayangan' Jumat Nanti
Riedl: PSSI Versi KPSI Lebih Baik
Riedl Terima Tawaran Kubu 'PSSI Bayangan'
Riedl Menginap di Kempinski
Latih Timnas 'Bayangan' Riedl Duet dengan RD?
Riedl Kembali ke Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

11 menit lalu

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo. Doc. AFC.
Piala Asia U-23 2024: Kapten Korea Selatan Waspada, Bilang Timnas Indonesia Bukan Underdog

Kapten Timnas Korea Selatan U-23, Byun Jun-soo, menolak meremehkan Indonesia pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

1 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Pastikan Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Berdasarkan Peta Jalan Timnas Indonesia

Apa alasan Erick Thohir dan PSSI untuk memperpanjang kontrak pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hingga 2027?


Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

5 jam lalu

Suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Twitter @AFC.
Kehadiran Suporter Timnas Indonesia Jadi Sorotan Jelang Laga Melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23

Kehadiran ribuan suporter Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan. Korea Selatan dianggap bakal seperti melakoni laga tandang.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

7 jam lalu

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Sepakat Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong hingga 2027

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia hingga 2027. Erick Thohir mengunggahnya lewat Instagram.


Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

8 jam lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Witan Sulaeman berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Yordania U-23 pada Kualifikasi Grup A Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Minggu, 21 April 2024. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.


Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

9 jam lalu

Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hoong. Nurphoto/Sopa Images
Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong


Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

19 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Nathan Tjoe-A-On (kiri). Instagram
Piala Asia U-23 2024: Rizky Ridho Bicara Dampak Kembalinya Nathan Tjoe-A-On Jelang Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan

Rizky Ridho mengungkapkan reaksi rekan-rekannya di timnas U-23 Indonesia saat Nathan Tjoe-A-On beri kabar bisa kembali main di Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

22 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Waspadai 3 Pemain Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk permainan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

22 jam lalu

Selebrasi timnas dalam pertandingan Indonesia vs Yordania, Minggu, 21 April 2024. HUMAS PSSI
Prediksi Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Jadwal Live, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Korea Selatan tetap lebih diunggulkan meraih kemenangan atas timnas U-23 Indonesia dalam laga perempat final Piala Asia U-23 2024.


Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

1 hari lalu

Shin Tae-yong memimpin latihan Timnas U-23 Indonesia di Dubai pada Selasa, 2 April 2024. PSSI
Piala Asia U-23: Hadapi Korea Selatan, Shin Tae-yong Nilai Timnas Indonesia U-23 Lebih Diuntungkan

Shin Tae-yong mengungkapkan ada dua faktor Timnas Indonesia U-23 lebih diuntungkan ketimbang Korea Selatan jelang perempat final Piala Asia U-23 2024.