TEMPO.CO, Jakarta-
Jalur pengiriman peti kemas melalui kereta api di Jakarta relatif kecil sehingga tidak bisa menampung keseluruhan total peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Padahal jalur kereta api menjadi solusi padatnya jalan raya Jakarta.
“Kapasitas pengangkutan melalui kereta api hanya 400 ribu sampai 600 ribu TEUs per tahun,” kata Direktur Operasional PT Pelabuhan Indonesia II, Dana Amin ketika berkunjung ke kantor Tempo, Senin 16 April.
Menurut ia, Pelabuhan Tanjung Priok mempunyai kapasistas 6 juta TEUs per tahun. Akibatnya, peti kemas yang keluar masuk pelabuhan mayoritas diangkut dengan truk.
Dana mengatakan pengangkutan peti kemas melalui kereta api kapasitasnya kecil karena mengambil sisa jadwal angkutan penumpang. Selain itu, menggunakan kereta api dirasa tidak efisien karena harus dua kali kerja. Pertama pengangkutan melalui kereta, setelah sampai di pelabuhan diangkut dengan truk ke terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok.
Untuk membuat lebih hemat dan cepat, katanya, Pelindo berencana membuat jalur khusus kereta api dari Kali Baru ke pelabuhan kering (Dry Port) Cikarang., Pembangunan ini akan dilakukan setelah pelabuhan Kali Baru selesai dibangun tahun 2016.
Pelabuhan Tanjung Priok sendiri menampung 6000 truk peti kemas setiap hari. “Itu belum kendaraan angkut yang kecil-kecil,” tutur Dana. Sedangkan jika melalui jalur kereta api hanya bisa mengangkut 20 gerbong peti kemas. Ini hanya bisa dilakukan dua kali sehari karena padatnya jadwal keberangkatan kereta penumpang.
SUNDARI